chapter 2

10.5K 564 1
                                    

"nona kecil, selamat pagi. ayo bangun" kata seorang pelayan dengan nada yang begitu ceria masuk ke dalam kamar milik nona mereka membukakan setiap tirai jendela dari kamar seorang balita kecil yang masih tertidur pulas bersama dengan satu pelayan lainnya.

"Eughh...." Akibat dari sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya, Mata dari seorang balita kecil terbuka sedikit demi sedikit, dia terdiam sambil menatap langit-langit kamar yang mewah untuk mengumpulkan nyawanya.

"Ini dimana?" batin balita itu kebingungan.

Balita kecil itu yang berisi jiwa Maura bangun dari tidurnya lalu duduk di kasur sambil melihat sekitar ruangan yang tampak mewah dengan mata yang masih mengantuk.

Pelayan yang membuka tirai tadi gemas dengan pemandangan yang ada di depan matanya sementara pelayan yang lain menatap nona kecilnya dengan eskpresi datar.

Karena penglihatan nya agak memburam akibat baru bangun tidur sehingga melihat hal di sekitar dengan salah Maura kemudian mengucek mata nya dengan tangan mungil milik nya agar penglihatan nya tidak terlalu buram dan kantuk nya bisa hilang.

Tapi Maura baru sadar ketika melihat tangan nya yang mengecil dan berkulit sangat putih seputih salju, mata nya langsung terbuka sempurna. Kantuknya yang tadi menyerang sekarang hilang di gantikan dengan tanya tanya. Karena penasaran Maura dengan ragu menggerakkan kedua tangannya dengan mimik wajah panik berharap itu bukan bagian tubuhnya.

Tapi itu benar benar tubuhnya!!

"Apa yang terjadi?" batin Maura terkejut.

Badannya seperti mengecil, dia sempat menyentuh rambut panjangnya yang berwarna perak. ini seperti bukan dirinya!! rambutnya berwarna hitam dan kulit nya tidak seputih ini.

Perasaan takut menyelimuti nya. ini Kenapa? apa yang terjadi dengan nya? kenapa dia bisa berada di sini? dan kenapa tubuhnya bisa mengecil?

"Nona kecil kenapa?" Tanya maid yang tadi membuka tirai dengan mimik wajah khawatir mendekat ke arah maura karena melihat nonanya memasang mimik wajah panik.

Maura yang tadi nya menunduk takut menongak ke arah seorang perempuan yang memakai pakaian maid menatap dirinya dengan mimik wajah khawatir mendekat ke arah nya.

"Ciapa?" Satu kata yang keluar dari mulut Maura membuat Maura terkejut begitupun dua maid lainnya. Maura juga reflek menutup mulut kecilnya dengan kedua tangan nya yang sama sama mungil

Kenapa suara nya jadi begini???

"N-nona" panggil maid yang tadi mendekat ke arah nya dengan bibir maid itu bergetar, air matanya mengenang di pelupuk mata. Dirinya sungguh senang mendengar suara nona kecilnya yang merdu.

Sementara maid yang lain juga sama terkejut tapi masih bisa menetralkan rasa terkejut nya.

Buru buru maid yang tadi berlari ke ranjang empuk yang Maura tiduri lalu mengangkat tubuh mungil milik Maura membuat Maura terkejut, semudah itu kah maid itu mengendong dirinya??

"Saya sangat senang akhirnya saya bisa mendengar suara nona" ungkap Maid itu yang bernama Elly memeluk Maura dengan erat.

Bagaimana tidak bahagia? Nonanya sudah berusia tiga tahun tapi tidak mau mengucapkan sesuatu, nonanya hanya mau bergumam saja. Kata tabib, ada seseorang yang memasukkan sebuah racun terlarang yang membuat pertumbuhan nonanya terbilang cukup lambat. Racun itu asing bagi beberapa tabib yang memeriksa nya, mereka bilang bahan dari racun itu hanya bisa di temukan di hutan terlarang. Maka dari itu penawar racun dari racun itu belum bisa di temukan.

Maura yang di gendong dan di peluk dengan erat oleh Elly bingung, dia tidak paham sama sekali tentang apa yang terjadi dengan nya. Walaupun Maura termasuk anak yang pintar tapi kejadian yang pagi ini Maura alami adalah hal baru dan terlalu mengejutkan untuk nya.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang