chapter 41

1.9K 180 21
                                    

Setelah tadi pembicaraan yang cukup panjang antara Luna dan Duke Stewart lalu tidak lama datanglah Lucifer. Sekarang Luna berada di kamar papanya.

Dirinya sadari tadi menatap jenuh xaveir yang terus membaca tanpa mengindahkan Luna yang berada di sampingnya.

"Papaa~~" Luna menggoyang lengan xaveir kesal.

Xaveir ini kenapa sih???

Kemarin malam perasaan dia sangat perhatian dengan Luna tapi kenapa malam ini berbeda??

"Hm??" Xaveir berdehem tanpa menoleh ke arah Luna.

"Ishhh, papaaa. Lihatt lunaaa" rengek Luna benar benar kesal pada Xavier. Semenarik apasih buku itu?? Kenapa seluruh perhatian xaveir jatuh ke buku itu??

Xaveir menghela nafas panjang, dia dengan malas menoleh ke arah sang putri.

"Apa??"

"Semenarik apasih buku itu?? Kenapa perhatian papa hanya ke buku itu saja??" Astaga, Luna ini cemburu hanya karena sebuah buku saja.

Xaveir tidak akan bisa membayangkan jika anak yang sedang di kandungnya ini perempuan, apakah Luna juga akan berebut perhatian dengan adiknya?? Membayangkan saja bisa membuat xaveir pusing.

"Sini" xaveir memerintahkan Luna untuk duduk di pangkuannya.

Luna tersenyum senang, dia dengan hati hati duduk di pangkuan xaveir yang sedang bersandar di ranjang.

"Apakah kau ingin membaca bersama papa??" Luna menggelengkan kepalanya.

"Kenapa??"

"Luna ingin papa yang menceritakannya" celetuk luna bersandar di dada bidang milik xaveir.

Xaveir memutar bola matanya malas. Ini buku tentang peperangan okey?? Akan sangat banyak sekali kata jika di ceritakan.

"Tidak" tolak xaveir membuat Luna cemberut.

Setelah mendapat tolakan dari xaveir mereka hening, xaveir kembali fokus membaca buku sementara Luna menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik xaveir.

"papa" panggil Luna teringat sesuatu.

"Hm??" Lagi lagu xaveir hanya berdehem saja.

"Apakah Luna boleh mengelus perut papa??" Ungkap Luna lugu.

Xaveir mengangguk, asalkan Luna bisa tenang xaveir tak mempermasalahkannya.

Luna tersenyum, dirinya menjauhi kepalanya dari dada bidang milik xaveir dan membuka piyama xaveir sampai ke atas perut.

"Kenapa perut papa tidak besar??" Bingung Luna melihat perut xaveir masih terdapat otot otot.

Xaveir memutar bola matanya malas, "usianya baru beberapa Minggu. dia masih belum terlihat "

Luna mengangguk angguk, tangan mungilnya kemudian mengelus perut xaveir yang masih terdapat Absnya itu. Luna sebenarnya gugup.

Demi apapun!! Dia akhirnya menyentuh perut laki laki, walaupun itu perut papanya sendiri sih.

Sementara xaveir memejamkan mata, elusan yang diberikan Luna sebenarnya nyaman. Anak ini sepertinya akan menempel pada Luna ketika dia lahir.

"Apakah adik suka, papa??" Tanya Luna lugu hanya di angguki xaveir.

Luna tersenyum kembali, dia mencium perut xaveir.

Tindakan Luna jelas membuat xaveir terkejut.

"Hai adik, ini kakak Luna. Jika kau lahir maka kau yang akan menjadi putra mahkota ya?? Kakak tidak mau menjadi putri mahkota, kakak ingin seperti papa. Yaitu bebassss" celoteh Luna membuat xaveir tanpa sadar tersenyum tipis. Sangat sangat tipis.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang