Sudah lima hari luna menghilang, berita bahwa Luna menghilang juga tersebar di seluruh kekaisaran.
Xaveir tak henti henti mencari Luna, begitupun dengan keluarga kekaisaran. Mereka memerintahkan sebagain prajuritnya untuk mencari Luna ke seluruh kekaisaran.
Rakyat yang tak tahu apa apa bingung, para bangsawan sedang mencari apa?? Kenapa kasus kehilangan yang satu ini seperti menggemparkan Kekaisaran?? Sebenarnya apa yang terjadi??
Maklum saja, akses rakyat untuk mencari informasi para bangsawan itu sangat kecil. Jadi wajar jika rakyat tidak terlalu tau menahu urusan kerajaan.
Ditempat lain, tempat kumuh dimana Luna di kurung. Penyiksaan selalu terjadi, Luna memang tidak sepenuhnya diam, dia kerap menolong temannya. tapi kekuatan Luna tidak selalu bisa di andalkan, kadang ada kalanya kekuatan nya bisa berbahaya bagi dirinya sendiri maupun teman temannya.
"Hiks, kakakk celii. Mel ingin keluar" rengek Marvis menangis di pelukan sang kakak.
"Sebentar lagi kita akan keluar, kamu sabar dulu" bisik Serly menenangkan adiknya.
Marvis terpaksa hanya mengangguk, ia selalu percaya ucapan yang keluar dari mulutnya kakaknya.
Luna melihat itu terdiam, dia juga ingin sekali keluar dari sini. Rasanya ia benar benar sudah rindu dengan papa dan kakeknya.
"Nanti kita kelual Dali cini cama cama ya?? Luna juga ingin kelual" timpal Luna tersenyum tipis.
Marvis menoleh, begitupun dengan Serly dan teman temannya mereka yang menoleh semua ke arah Luna.
"Hu'um" marvis membalas senyum Luna dengan senyum yang manis.
Semu juga ikut tersenyum, tujuan mereka sama.
Yaitu keluar dari tempat ini, maka mereka semua juga harus bekerjasama dan saling menyemangati antar semasa.
"Bagaimana jika kita mencoba keluar malam ini?? Aku dengar dengar dari penjaga jika Baron Augus ingin pergi ke kerajaan Cleverley untuk menghadiri undangan" ucap deric.
Semua seketika menoleh ke deric.
"Bagaimana??" Tanya Serly kepada yang lain.
"Luna cetujuu" semangat Luna.
"Stttt, pelan kan suaramu" peringat elris kepada Luna.
Luna reflek menutup mulutnya dan mengangguk angguk.
"Jika semua setuju, malam ini kita akan mencoba keluar. Tapi sebelum itu kita harus membuat rencana terlebih dahulu" pungkas Serly dengan wajah serius.
"Memangna, mau lencana bagaimana??" Tanya lugu Luna.
"Malpis juga tidak tau" balas marvis sama sama lugu.
Serly hanya tersenyum tipis.
"Aku ada rencana, tapi kita memerlukan marvis sebagai umpan" celetuk deric.
"Rencana apa??" Wajah Serly berubah menjadi tak mengenakan.
"Tenang saja, rencana ini tidak akan berpusat kepada marvis. Marvis hanyalah umpan menarik perhatian penjaga, yang menjadi titik utama kita adalah Luna" jelas deric menjelaskan lebih rinci agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Luna??" Heran Luna sendiri.
"Ya, kita akan manfaatkan kekuatan mu"
"Tapi...." Luna menundukkan kepalanya sedih, dia belum bisa mengendalikan kekuatan nya. Akan berbahaya jika seandainya kekuatannya hilang kendali.
Serly mengusap Surai perak Luna yang kotor karena terkena debu,
"Kekuatan mu tergantung kepada dirimu sendiri, jangan pernah ragu akan kekuatan mu" ujar lembut Serly.
KAMU SEDANG MEMBACA
{BL} Little Luna's miracle
Fantasymengisahkan tentang seorang gadis kecil yang berusia tujuh tahun bertransmigrasi ke dunia lain yang sangat aneh. di sana ada sihir keajaiban dan kasih sayang Warning !!! Sebelum baca ceritaku pahami dulu tagar nya!!!! Ini berita BXB, HOMO, GAY...