chapter 15

4K 341 44
                                    

Ini pertama kalinya luna di desa, di kehidupan yang dulu maupun sekarang luna tidak pernah pergi ke desa.

"Wahh" takjub Luna melihat anak anak di desa bermain air di perbatasan antara hutan aeglos dengan desa mereka.

"kakak Luna, ayo kita belmain aill" pekik anak perempuan yang di ketahui adalah keponakan dari Edrick bernama Mala dengan antusias menyeret tangan Luna ke dekat sungai.

"Eeh??...." Luna kaget di tarik tiba tiba oleh Mala.

"Pelan pelan" lanjut Luna memperingati Mala karena sungguh tarikan Mala benar benar terlalu antusias.

Mala tak mempedulikan ucapan Luna, ia tersenyum gembira kepada teman temannya yang menatap kedatangan Mala dan Luna dengan tatapan bingung.

"Temann temann!! Mala membawa teman baluu!!!" Gembira Mala memperkenalkan Luna pada teman temannya.

Teman temannya penasaran, mereka mendekat ke arah Mala dan Luna.

"Dia ciapa???" Tanya teman Mala mewakili pertanyaan mereka.

"Namana kak Luna, dia akan belmain belcama kita" jawab Mala.

Luna tersenyum cangung karena di dekati teman teman Mala dan di beri beribu banyak pertanyaan.

Sementara itu Edrick dan keponakan Edrick lainnya bernama Edgar yang di belakang keduanya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Begitu antusiasnya rakyat biasa seperti mereka bertemu dengan bangsawan.

Memang, di desa ini jarang sekali bangsawan yang ingin berkunjung ke desa ini. Sekalipun mereka berkunjung pasti ada kemauan yang para bangsawan inginkan.

"Ishhh, belhenti!!!" Salah satu anak perempuan itu menghentikan pertanyaan pertanyaan dan teman temannya yang mengerubungi Luna.

Teman temannya menoleh ke arah anak perempuan itu termasuklah Luna, Edrick dan Edgar.

"Kenapa??" Tanya salah satu temannya dengan lugu.

"Dia takut belmain dengan kalian jika kalian caja cepelti itu" balas anak perempuan itu.

"Benalkah itu kakak??" Tanya polos salah satu anak perempuan yang sepertinya seumur dengan Mala.

Luna hanya tersenyum cangung, dia tidak takut. Tapi hanya cangung saja.

Anak perempuan itu menepuk jidatnya tak habis pikir,

"Aishhh, kamu ini bagaimana cih??" Gumam kesal anak perempuan itu.

Matanya menatap Luna sejenak sebelum seluruh perhatiannya tertuju pada salah satu orang yang paling ia rindukan.

"EDDDD...." pekik anak perempuan itu bahagia berlari ke arah Edrick.

Edrick tersenyum tipis, ia merentangkan tangannya menyambut kedatangannya sahabat nya itu.

Happ.

Keduanya berpelukan.

Luna terdiam begitupun dengan yang lain yang sekarang seluruh perhatian mereka tertuju pada edrick dan anak perempuan itu.

"lia cangatt melindukan Ed, Ed pelgi kemana caja??" Lirih Celia, sahabat Edrick yang sangat dekat dengan Edrick.

Edrick mengelengkan kepalanya, "aku tidak kemana kemana" jawab edrick membuat Celia mau tidak mau melepaskan pelukan itu dan menatap kesal Edrick.

"Jangan cepelti itu!!" Kesal Celia.

"Ed tau?? Lia cangat khawatil kepada Ed. Lia cangat cedih ketika tau Ed di bawa Olang olang jahat itu" lanjut Celia berkaca kaca.

Edrick terkekeh geli, dia mengacak rambut Celia penuh kegemasan.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang