chapter 5

7.4K 453 1
                                    

"nona kecil, hati hati" Elly sangat khawatir kepada nona kecil nya yang sedang berlatih berjalan.

Nona kecil nya berlatih berjalan sekitar seminggu ini setelah kamar nya di pindahkan ke mansion utama. Dirinya berlatih begitu keras, sudah berpuluh puluh kali jatuh tapi aneh nya nonanya tak mau menyerah. Dirinya terus mencoba sampai sampai lutut nya terluka, Karena sifat tak mau menyerah yang di miliki nonanya akhirnya nonanya bisa berjalan walaupun hanya beberapa langkah lalu terjatuh.

"Huh, ternyata sangat sulit" batin Luna kelelahan berbaring di karpet berbulu yang pastinya sangat mahal.

Elly mendekat ke arah Luna lalu berjongkok.

"Nona tidak apa apa?" Tanya Elly dengan mimik wajah begitu khawatir.

Mengetahui Elly menghampiri nya, Luna segera duduk dan menatap wajah Elly yang khawatir.

"Luna tidak apa apa" Jawab nya dengan senyum manis di wajahnya.

Elly menghela nafas lega, "syukur lah anda tidak apa apa, nona"

Senyum manis Luna menjadi senyum teduh, di dunia nya yang sebelumnya tidak ada orang yang mengkhawatirkan nya dengan tulus. mereka hanya berpura pura saja, sedangkan keluarga tidak pernah sekalipun mempedulikan nya.

"Nona? Nona Luna?" Panggil Elly kembali khawatir karena melihat nonanya tiba tiba terdiam melamun.

Luna tersadar dari lamunannya, ia menatap Elly dengan tanda tanya seolah menanyakan 'apa?'

"Tidak apa apa nona, saya hanya khawatir dengan anda yang tiba tiba melamun" ungkap Elly jujur.

Luna yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis, terlalu berlebihan tapi Luna suka. Anggap saja bahwa Luna haus akan kasih sayang, memang benar. Dia haus akan kasih sayang tapi dia tidak mungkin menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kasih sayang semua orang. Cukup orang di dekat nya yang memberikan kasih sayang sudah membuat Luna cukup.

"Elly, kakek belada di mana?" Tanya luna dengan heran, sejak pagi tadi dia tidak bertemu dengan sang kakek.

"Tuan Duke Stewart sedang bersama kaisar Lionel, nona" jawaban dari Elly membuat Luna bingung.

"Kaisal?" Heran Luna begitu bingung, siapa kaisar itu?

Sebelum Elly menjawab, pintu kamar milik luna di buka oleh Mary yang membawakan segelas susu dan beberapa cemilan manis untuk Luna makan.

Jangan salah, Mary memang tidak merawat Luna secara langsung melainkan selalu menyiapkan kebutuhan Luna walaupun tidak bersamanya sepanjang waktu.

"Duke yang memintanya" ujar mary datar.

Elly mengangguk begitupun dengan Luna. Mary memberikan segelas susu itu kepada Luna dan di terima baik olehnya.

Luna meminum susu itu, rasanya lebih pahit dari pada yang biasanya. Tidak ada rasa manis sama sekali dari susu ini.

Dia juga sedikit pusing ketika meminum susu itu, Rasanya Luna ingin tidak meminumnya tapi ia kasian dengan Mary yang membuatkan nya.

"Mely, Elly. Luna mau cendili" ucap Luna setelah menghabiskan susunya dengan susah payah.

Elly dan Mary saling pandang kemudian mereka berdua mengangguk kemudian pergi dari kamar Luna. nonanya pasti hanya bermain di dalam kamar. Dia tidak mungkin merangkak ke luar kamar karena di luar juga ada dua prajurit yang menjaga kamar nona kecil nya.

Luna berbaring kembali di karpet berbulu yang ada di kamarnya sembari menatap langi langit kamar yang nampak mewah.

"Luna mau apa??" Gumam Luna pelan. Dirinya bingung mau apa, biasanya di kehidupan yang sebelumnya Luna selalu membaca buku saat waktu senggang. Tapi kali ini dia tidak bisa membaca buku karena orang orang bisa terkejut kalau seorang balita kecil membaca buku yang tebal.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang