chapter 45

1.7K 168 13
                                    

Setelah drama kekanak-kanakan itu, akhirnya permasalahan Luna terselesaikan. Luna kembali menjalankan hukumannya selama empat bulan ini. Awalnya memang dia tertekan tapi lama kelamaan Luna bisa menyesuaikan diri, Luna bahkan sekarang semakin akrab dengan kakak kelasnya karena sering menjadi kelinci percobaan elvon.

Masalah sofie, Theana, anastasia, edrick, Kendrick, celvin dan Matteo sendiri Luna meminta agar mereka menjauhi Luna ketika banyak orang
disekitar mereka. Ketujuhnya sempat protes tapi Luna menjelaskan jika dia tak mau menjadi terkenal hanya karena dekat dengan mereka. Luna ingin di kenal karena kemampuannya bukan karena keluarga dan kakak kakaknya saja.

Ketujuhnya mulai menerima alasan Luna, mereka menjauh seperti orang tidak kenal Luna kecuali sofie, anastasia dan theana ketika berada di kerumunan. Itu sesuai rencana Luna.

Demi mewujudkan rencananya juga, Luna bahkan sampai tidak menunjukkan batang hidungnya di Angkatannya sendiri. Dia lebih memilih bersama angkatan yang diatas nya karena Luna takut, beberapa pertemuan selama empat bulan bersama ayahnya ini, Luna merasa diawasi.

Dirinya merasa diawasi ketika sedang bercerita harinya dengan ayahnya. Yang Luna tebak, salah satu dari Angkatannya lah yang mengawasi dirinya.

Permasalahan keluarga Luna sendiri, keempat kakak kakak Luna masih penasaran. Mereka sering bertanya tentang keluarga asli Luna tapi Luna dan yang lainnya sering mengalihkan pembicaraan itu. Jelas tingkah mereka membuat keempatnya curiga.

"Kau sudah siap?? " Tanya elvon kepada Luna yang berjalan di samping elvon.

Hari ini adalah kelas terakhir mereka di musim ini, Luna sangat senang karena penderitaannya selesai juga.

Luna menggelengkan kepalanya, kesibukannya menjalankan hukuman yang diberikan papanya sendiri membuat Luna tidak dapat mengikuti tes kekuatan untuk mencari partner. Luna ragu jika dia bisa mengikuti festival ini karena dirinya tidak ada partner.

Elvon yang melihat wajah Luna hanya terdiam, selama empat bulan ini elvon diam diam mengamati gerak gerik Luna. Elvon sempat berpikir jika Luna adalah gadis lemah karena secara penampilan dia memang lemah tidak seperti latar keluarga nya sendiri.

Tapi pemikiran seperti salah besar karena ternyata Luna cukup kuat. Dia menjadikan Luna kelinci percobaan, selama menjadi kelinci percobaan itu elvon sering memerintahkan Luna untuk mencoba berbagai macam gaya elemen dan anehnya Luna bisa!! Walaupun beberapa kali gagal karena kurang persiapan tapi Luna termasuk hebat dalam menguasainya.

"Paman aneh" Panggil Luna untuk kesekian kalinya.

Elvon tersadar, dirinya bergegas menoleh ke arah Luna.

"Paman aneh kenapa?? " Panggilan itu masih saja ada, membuat elvon kesal.

Elvon mengalihkan perhatiannya tak menoleh ke arah Luna, ternyata mereka sudah sampai di depan pintu raungan ketua akademi.

"Ayo masuk" Ajak elvon setelah mengetuk pintu dan menerima izin untuk masuk kedalam.

Luna mengangguk angguk, mereka  berdua akhirnya masuk.

Di dalam ruangan sendiri ternyata terdapat profesor Avery dan ketua akademi yang sedang berbincang.

"Ehhh, Luna?? Sudah lama tidak bertemu ya" Profesor every, Profesor yang mengajar Luna tersenyum tipis melihat Luna yang tampak jauh lebih baik.

Luna mengangguk semangat, dari semua profesor yang mengajar Luna. Salah satu profesor favorit Luna ada profesor every.

"Ada apa kau kemari profesor elvon?? " Tanya Ketua akademi tersenyum tipis.

"Saya ingin melaporkan jika hukuman yang dijalankan lady Luna sudah selesai, Ketua"  Hormat elvon kepada Ketua akademi.

"Baguslah jika seperti itu, lady Luna bisa ikut festival empat hari lagi" Celetuk Ketua akademi.

{BL} Little Luna's miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang