Petualangan Di Himalaya

17 16 0
                                    

Setelah melewati cobaan dengan harimau,
Perjalanan kami belum berakhir, kami terus melangkah melintasi hutan pantai yang indah, sambil berharap tidak ada lagi monster atau bahaya lainnya yang mengancam. Pemandangan yang kami jumpai sangat menakjubkan dengan pasir putih yang berkilauan di bawah sinar matahari.
Tetapi, Perjalanan belum tentu selalu berjalan mulus. Beberapa  hari kemudian, kami mendapati berada di tengah daerah yang terjal dan berbatu. Cuaca juga mulai berubah menjadi dingin, karena kami semakin mendekati pengunungan
“girls, kita harus berhati-hati. Ini cukup berbahaya.” Kata Satria sambil memeriksa kompas.
Sungguh traveller sejati. Batinku.
“tetaplah berpegangan satu sama lain, okay? Dan perhatikan langkah kalian, girls.” Lanjutnya.
Perjalanan pun berlanjut,
Dan kami harus melewati lembah yang mendalam . Sudah seperti ninja hatori saja. Dan  harus kembali melewati sungai kembali yang mengalir cukup deras. Setiap langkah menguji ketahan fisik dan mental kami. Tentu saja nisrina daritadi mengoceh hal-hal yang ia khawatirkan padahal belum tentu itu terjadi.
Namun kami harus tetap semangat untuk menaklukkan tantangan ini. Untuk menuju misteri yang ada di pulau ini tentunya.
Saat malam tiba, kami berkemah di tepi sungai yang tenang. Suasana hening hanya dipecah oleh suara desiran angin dan suara air sungai yang mengalir. Kami saling bertukar cerita dan tawa di sekitar api unggun yang telah kami buat dengan bahan yang disediakan oleh alam. Kami semakin merasa semakin dekat dengan alam.
Keesokan harinya,
Di tengah perjalanan kami juga menemukan desa di mana beberapa masyarakat di sekitar sana sungguh ramah-ramah. Dan membantu memberikan informasi tentang daerah yang kami lewati. Kita belajar banyak tentang kearifan local dan keindahan alam sekitar.
Tantangan-tantangan pun kembali berdatangan, termasuk cuaca yang tak menentu. Dan terkadang ada bencana alam yang datang  secara tiba-tiba. Namun, kami belajar untuk saling bergantung satu sama lain, menjadi bijaksana dalam menghadapi situasi dan tetap berpegang pada tekad untuk menyelesaikan perjalanan ini.
Setelah hampir 5 hari perjalanan yang penuh peualangan akhirnya kami mendekati Himalaya, tumah dari legenda makhluk kera yang kami temui di gua itu. Kami merasa campur aduk antara gugup dan bersemangat, karena kami tidak pernah tau apa yang akan kami temui di sana
“tentu saja,  kayaknya kalo kalian mau lanjutin, kalian bisa melakukan pendakian menuju Kawasan tinggi Himalaya.”Ucapku sambil memeriksa kembali peta.
“tapi ingat, girls. Kita harus tetap ekstra berhati-hati disini dan jangan sampai terpisah. Nanti kalo terpisah kalian bisa nyasar lagi.” Kata satria kepada kami
“ah… gue gak mau….mama gue mau pulang.”kata nisrina merengek.
Tanpa sadar Nisrina sudah memeluk Satria yang berada di sampingnya. Tapi kenapa perasaanku jadi begini ya? apa aku suka dengan satria?
Nisrina yang menyadari hal itu, Langsung melepaskan pelukannya pada Satria.
“maaf, Tria.” Katanya sambil menunduk
“gapapa, Nis” katanya sambil tersenyum.
Tapi kenapa disaat aku melihat tatapan mata Nisrina ada yang lain ya? apa ini perasaanku saja? Ah sudahlah lebih baik aku focus saja melihat peta dan melanjutkan perjalanan. Perjalanan kami masi panjang.
Setelah kejadian yang tidak mengenakan dimata itu, kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju Himalaya dan menemukan misteri di Kawasan puncak gunung. Apakah aka nada cobaan lain yang menunggu kami di depan? Yang jelas kami telah membuktikan keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi semua rintangan yang datang. Perjalanan ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi kami, membentuk ikatan  persahabatan yang kuat di antara kami.


Almost ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang