Hari kedua
Setelah melalui malam yang berbahagia hari ini mereka akan melakukan jelajah ke tempat yang telah di sediakan oleh Arsen.
Sebelum berangkat ke tempat tujuan Arsen meminta pada Carla dan Cantika untuk memimpin senam pagi.
Badan harus di segarkan terlebih dahulu sebelum memulai suatu aktivitas berat dan menyenangkan seperti jelajah.
"Ada yang mau req lagunya?" Tanya Cantika sudah siap dengan pakaian senam yang dia bawa.
"Bang toyib kak" jawab Akio ikut bersama barisan para murid dengan Evan di sebelahnya.
"Oke lagu bang toyib"
Detrict yang bertugas untuk menyambungkan laptop dengan speaker di belakangnya.
Lagu mulai di putar dan senam yang di pimpin oleh Cantika bersama Carla di lakukan dengan senang hati.
Gerakan teratur selalu di pantau oleh Arsen yang juga turut senam bersama tripple A.
Senam berlangsung hingga pukul 7 pagi dimana para murid di haruskan mandi dan mengambil sarapan.
Lalu untuk apa kompor dan segala bahan yang di bawa oleh para murid? Tentu di gunakan oleh mereka di saat-saat para osis tidak bisa menyediakan konsumsi.
Seperti membuat makan malam sendiri atau makan siang sendiri jikalau mereka memang ingin membuatnya.
"Guys kalian udah bawa petanya kan?" Tanya Detrict baru keluar dari kamar mandi dengan handuk bertengger manis di lehernya.
Tetesan air dari rambutnya menambah kesan panas tersendiri untuk seorang Detrict Wildan Smith.
"Sudah dong, btw di setiap pos haruskah kita adakan permainan? Agar ada tantangan gitu buat dapetin rute selanjutnya" usul sekretaris datang dari arah belakang sambil membawa potongan buah.
"Permainan? Kita punya 25 permainan tersisa loh dan pos yang bakal kita lewatin juga ada 5 jadi kita mau ambil yang mana nih?" Tanya Cantika duduk di sebelah Carla yang berdiri sambil makan buah.
"Menurut Jes?" Aslan menatap Carla yang asik memakan buah tanpa memperdulikan diskusi mereka.
"Apa? Gue mana inget permainan nya apa aja" jawab Carla dengan mulut penuh buah.
"Kita ambil 10 permainan" ucap Arsen dadakan yang bikin Carla tersedak buah di mulutnya.
"Anj-, yang bener aja kak? 10 permainan?" Kaget Carla hampir saja mengumpat langsung di depan Arsen.
Beruntunglah dia mampu menahan mulutnya sebelum tangan Arsen melayangkan geplakan pada kepala dia.
"Bener, sekarang kalian pilih mau yang mana" balas Arsen memberikan selembar kertas dan bolpoin.
"Gue pilih ini sen" tunjuk Askara pada permainan balon jebakan.
Jujur saja Askara penasaran seperti apa balon jebakan itu, kemarin dia aja tercengang melihat bagaimana permainan balon kematian.
Ide Arsen memang gila semua dan tidak bisa di tebak persiapan nya itu darimana.
"Gue pilih lempar tombak sama tarik boneka" ujar Askana dan Aslan secara bersamaan.
Bagian mencatat semua itu adalah Marvel yang sedari tadi sudah duduk di sebelah Arsen.
Sesi diskusi terus berlanjut hingga sudah selesai terpilih 10 permainan yang akan mereka berikan pada setiap pos dan rute.
Senyum misterius timbul di setiap para osis yang berada di ruang itu mengakibatkan timbul hawa mencekam.
Seketika bulu masing-masing anak kelas 10 berdiri dan leher mereka terasa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to Lovers? (END)
RandomHalo halo semua ini karya pertama saya soal abo ya jadi kalau ada kesalahan penjelasan atau penulisan tolong tulis agar saya revisi nantinya. Ada seorang anak dalam keluarga yang belum menemukan atau mendapatkan second gendernya. Anak tersebut serin...