17

1.3K 85 30
                                    

Pagi harinya

Seorang gadis berlarian di bar menuju kamar yang biasanya di gunakan setelah bermalam di sana.

Ia adalah Jescarla gadis alpha yang tergesa-gesa membuka lebar pintu dan melihat penampilan saudara kembarnya yang meringkuk ketakutan di pojok kamar sambil memegangi selimut.

Pandangan nya beralih pada pria yang membawa saudara kembarnya telah terbujur kaku bersimbah darah.

Netra Carla membulat dengan mulut menganga melihat bagaimana sadisnya pria itu tewas di lantai.

Segera dia mengeluarkan mantel panjang untuk menutupi tubuh Arsen yang hanya terbalut oleh selimut.

Saat Carla akan menggendong Arsen ia di tolak karena Arsen masih bisa berjalan tanpa perlu di bantu olehnya.

Beruntunglah tidak ada tanda penandaan di belakang leher Arsen sekalipun Arsen adalah beta.

Itu artinya Arsen masih tersegel karena setiap adanya hubungan intim pasti akan penandaan.

"Kakak izin dulu aja ya? Biar lala yang izinin" mohon Carla tidak tega membiarkan Arsen bersekolah setelah apa yang terjadi padanya.

"Kamu jangan ikutan izin" larang Arsen saat tau kalau Carla pasti akan ikut izin kalau dia tidak masuk.

"Ishh" kesal Carla menekuk wajahnya dan mulai menjalankan mobil yang dia bawa.

Dia bahkan sudah siap dengan seragam sekolahnya ya beruntungnya saat keluar tadi dia memakai mantel panjang yang mampu menutupi seragam nya.

Selama perjalanan Carla terus menerus memikirkan pria yang tewas di kamar tempat dimana Arsen berada.

Itu artinya saudara kembarnya seharian bersama orang mati dong? Pasti dia akan mengalami trauma pasca kejadian di depan mata kan?

Tangan nya meremas kemudi mobil dan terlihat urat yang menonjol pada lehernya.

Perjalanan memakan waktu hampir 1 jam mengingat letak bar dan arena cukup jauh dari mansion mereka.

Setibanya di mansion Carla segera membawa Arsen kepada ibundanya yang sibuk memasak.

"Bunda" panggil Carla menyambar tas di kursi serta 2 potong sandwich buatan ibunda nya.

"Iya la-" ucapan ibunda terpotong melihat kondisi Arsen yang hanya mengenakan mantel tanpa alas kaki.

"Ya tuhan.. Anak bunda kenapa nak? Mana baju mu? Kenapa hanya menggunakan mantel saja?" Cerca ibunda mematikan kompor dan menghampiri Arsen.

"Kakak nyaris di lecehkan bun saat keluar dari rumah teman nya" jawab Carla memakan habis sandwich yang ada di piring.

"Siapa yang berani lecehin anak bunda? Bawa sini orangnya" marah ibunda melepas feromon nya yang terasa tajam di indra penciuman.

Tekanan dari feromon sang ibunda tentu rasanya mencekik Carla yang notabenya adalah alpha muda.

Ia kesulitan bernafas jika Arsen tidak menenangkan ibundanya untuk mengontrol feromon.

"Arsen baik-baik saja bunda, arsen juga belum di sentuh apalagi di tandai" ujar Arsen tersenyum lembut pada ibundanya.

Pecah sudah tangis sang ibunda sambil memeluk erat anaknya yang mengalami nasib tidak mengenakkan.

Mengapa anak sebaik Arsen harus mengalami nasib sial seperti ini? Apa kesalahan Arsen?

"Anak bunda yang malang sebaiknya kamu izin sekolah sampai kondisi mu benar-benar stabil ya nak? Bunda bakal langsung bilang ke kepala Astraea kalau kamu ambil izin sakit" tutur ibunda menangkup kedua pipi Arsen.

Enemy to Lovers? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang