2

6.3K 342 40
                                        

Arsen memandang jengah kedua teman nya yang membicarakan orang itu, padahal dia tidak masalah.

"Sudahlah, kenapa kalian selalu mempermasalahkan hal sepele seperti ini? Lebih baik kalian membahas hal yang berguna." tutur Arsen menengahi adu mulut kedua saudara kembar itu.

"Benar tuh yang di katakan Arsen." sahut teman nya yang lain dari belakang.

"Ca jangan gitu lah." rengek Jescarla pada teman beta nya itu.

"Apa salahnya? Selagi dia ga bikin rusuh pasti aman aja" balas orang yang di panggil ca oleh Jescarla atau lengkapnya Cantika namun di panggil caca oleh Jescarla.

Jescarla mendengus sebal mendengar ucapan dari Caca namun apa yang di katakan oleh Caca tidak sepenuhnya salah.

Haish kalau begini kan dia jadi bingung dan stress sendiri.

Tidak ingin membuang waktu Arsen menggunakan nya dengan membuat permainan tebak kata mata pelajaran bersama teman sekelasnya.

Sampai tibalah waktu untuk pulang sekolah dengan para murid yang berlarian ke parkir sekolah.

"Oyy nanti malam kalian datang ga?" Tanya Aslan pada Arsen dan Jescarla.

"Kemana weh? Kok gue ga tau apa-apa." jawab Jescarla dengan wajah bingungnya.

"Nanti malam bakal ada tanding yang gue denger taruhan nya sih 190 juta." jelas Askara sambil melihat ponselnya untuk menunggu jawaban dari sang ayah.

"Segitu doang?" Tanya Jescarla menaikkan sebelah alisnya.

"Ya lo mau nya seberapa Jes." heran Cantika yang sudah siap di atas motornya.

"1 miliar kek atau 1.000 miliar kan bagus." balas Jescarla dengan entengnya.

"LO GILA JES? ITU BANYAK BET ANJIR."

"Gue serius, kemarin ada yang nantang gue terus gue ajuin taruhan kalau yang nantang kalah maka dia harus serahin duit minimal udah miliar lah tapi kalau gue yang kalah ya gue serahin duit 500 miliar."

"Gue ga tau harus ngomong apalagi sama lo Jes."

"Ya lagian lo ngasih info taruhan nya kecil banget."

"Lo kaya tapi ke sekolah nebeng sama Arsen? Kenapa ga pake mobil atau kendaraan lain gitu?" Tanya Askara penasaran.

"Hemat bensin gue mah." jawab Jescarla menerima helm yang di berikan oleh Arsen.

Ia memakainya dan naik ke motor sport milik Arsen, di bukanya kaca helm full face dan hanya kelihatan mata dia saja.

"Duluan ya gess bye." pamit Jescarla melambaikan tangan nya dan memeluk perut Arsen.

Arsen yang tidak masalah dengan kelakuan Jescarla melajukan motornya meninggalkan area sekolah.

"Dia tuh alpha dominant kan?" Tanya Aslan pada Detric seolah meragukan status dari Jescarla.

"Kayanya pas tes itu punya dia ketuker deh." jawab Detrict melangkahkan kakinya ke parkiran untuk mengambil motor miliknya.

"Gue nebeng yak." Cantika berlari menyusul Detrict dan kini hanya tersisa trio A yang menunggu jemputan.

(Sedikit informasi itu Cantikan sepupunya Detrict dan kenapa mereka bisa beda marga itu karna ibu detrict berpindah marga setelah menikah sedang adik ibu Detrict laki-laki yaitu ayah Cantika)

Mari berpindah tempat

Brum

Brum

Suara motor sport memasuki halaman seluas lapangan golf dengan dua mobil telah terparkir di sana.

Enemy to Lovers? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang