30

4.2K 152 50
                                        

Malam harinya

Kini seluruh anggota berkumpul di halaman belakang dengan 3 orang dari Antariksa yang belum mendapatkan hukuman.

Mereka semua menunggu perintah dari Angkasa dan juga Arsen yang ingin menghukum seperti apa orang seperti Aland, Vasya dan Beryl.

"Dimana Harley?" Tanya Arsen tidak melihat keberadaan Harley di sana.

"Harley sedang rut bu bos" jawab Delvin memberitahukan kondisi Harley yang mendadak mengalami siklus panasnya.

"Rut ya.. Dino dan Jack kalian seret Aland ke kamar Harley dan biarkan Harley memangsanya, jika kalian ingin juga ga masalah" perintah Arsen menunjuk Aland yang gemetar ketakutan.

Selama 1 minggu ini mereka hidup tenang karena anggota dari Angkasa sama sekali tidak mengusik mereka dan justru memberikan mereka makan.

"Baik bu bos" Dino dan Jack segera menyeret Aland yang memberontak namun kalah tenaga dari Dino dan Jack.

"Kalian yang tersisa bisa membuang tumpukan mayat di sana" tunjuk Arsen pada beberapa tumpukan orang dari Antariksa.

Ke 7 orang yang tersisa segera melakukan tugas yang di berikan dan merasa senang karena akhirnya mereka mendapatkan tugas.

Dengan ini misi mereka di nyatakan telah selesai dan berkat bantuan dari koneksi Arsen mereka bisa memberantas habis seluruh Antariksa.

Arsen melangkah lebih dekat kepada Vasya dan Beryl yang terdiam kaku melihat Arsen di depan nya.

Mereka berdua tidak berani menatap Arsen karena takut akan tatapan mengerikan dari Angkasa di belakang sana.

"Kasa sayang ambilkan pisau tumpul itu"  pinta Arsen melembutkan nada bicaranya namun berhasil membuat Angkasa bergidik ngeri.

Dia hanya obsesi bukan psycho jadi kalau melihat atau mendengar semacam begituan dia merasa ngeri sendiri.

Segera Angkasa mengambil pisau tumpul dan memberikan nya kepada Arsen, ia mundur beberapa langkah untuk menyaksikan kegiatan yang akan di lakukan oleh Arsen.

Jujur saja meskipun dia merinding tetapi dia terpana oleh pasangan nya yang terlihat begitu mempesona.

Tatapan nya yang semula takut menjadi tatapan penuh memuja di sertai senyuman manis.

Dari arah lain anggota Angkasa bergidik ngeri menyaksikan langsung bahkan mendengar jeritan memilukan dari kedua orang yang di siksa oleh Arsen.

"Alamat ga berani macam-macam itu pak bos" cetus Arsya yang di angguki oleh Rachel.

"Bukankah itu bagus? Bu bos kan setara sama pak bos" balas Abel sibuk melempar potongan tangan dari mayat yang telah di potong oleh Arsen kemarin.

Kembali pada Arsen

Tangan nya sibuk menyayat lengan Vasya setelah membuat kedua bola mata Beryl hilang dan juga lidahnya yang terpotong.

Tidak ada yang berani mengganggu kegiatan Arsen yang sibuk bermain dengan mangsanya.

Setelah puas bermain dengan mayat ia segera melempar pisau ke sembarang tempat dan bergegas menuju Angkasa.

Di peluknya Angkasa tanpa peduli jika tubuhnya berbau darah, Arsen memegang wajah Angkasa dan mulai mencium nya.

Mengetahui hal itu semua anggota Angkasa beringsut pergi dari tempat agar tidak mengganggu kegiatan bos mereka.

🔞🔞🔞🔞🔞

Ciuman terlepas dengan Arsen yang menatap penuh nafsu pada Angkasa, tangan nya bergerak untuk membuka pakaian atas Angkasa.

Gerakan terburu-buru Arsen membuat Angkasa tersenyum geli dan membiarkan Arsen berbuat semaunya.

Enemy to Lovers? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang