Keesokkan harinya
Sinar mentari menerobos masuk ke sela-sela gorden yang terbuka dan membangunkan salah satu dari kedua manusia di atas kasur.
Ia adalah Arsen, orang pertama yang bangun untuk membersihkan diri dan juga melepaskan tautan antara dia dan Angkasa.
Langkahnya tertatih-tatih menuju kamar mandi dengan sebelah tangan yang memegangi pinggulnya.
"Ssh.. Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam? Kenapa pula aku berada di sebelah Angkasa" gerutu Arsen di sepanjang jalan ke kamar mandi sebelum masuk dan mandi.
Badan nya terasa pegal nyaris remuk dan juga lengket terutama di bagian bawahnya.
Di saat Arsen mandi terlihat Angkasa yang meraba-raba sebelahnya tetapi tidak menemukan adanya manusia di sebelahnya.
Sontak ia membuka mata dan mencari keberadaan Arsen sebelum telinganya mendengar suara orang mandi.
Tak ingin membuang waktu Angkasa turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi yang tidak di kunci oleh Arsen.
Jadilah keduanya kembali melakukan kegiatan semalam di dalam kamar mandi yang membuat pinggang Arsen semakin encok di buatnya.
Kini Arsen tau kenapa pinggang dan pinggulnya terasa encok bak di hantam oleh benda yang beratnya lebih dari 10 kg.
Skip
Kegiatan mereka selesai tepat di waktu makan siang dan sekarang keduanya makan bersama di ruang makan.
Di sana bukan hanya mereka berdua saja tetapi ada anggota dari Angkasa juga yang ikut makan.
"Jadi Arsen resmi nih jadi bu bos nya?" Tanya Arsya berniat menggoda Arsen yang menikmati makan nya.
Ya gimana ga menikmati kalau dari tadi dia cuman sibuk mendesah dan tak bisa berbuat apapun karena lemas belum isi tenaga.
"Iya, jadi kalian harus menjaganya" jawab Angkasa yang membuat para anggotanya saling pandang sebelum mengangguk bersama.
Selesai makan siang kini mereka berkumpul di halaman belakang untuk melihat tumpukan antek-antek Antariksa yang sebagian telah menjadi mayat.
"Bu bos mau apain mereka nih?" Tanya Harley mendekati Arsen yang diam memandangi sebagian mayat dari Antariksa.
"Siapa mereka?"
Bukan nya menjawab Arsen justru balik melempar pertanyaan kepada Harley yang berada di sebelah kanan nya.
"Mereka antek-antek Antariksa bu bos" jawab Arsya membawa se toples permen untuk di berikan kepada Arsen.
"Ada berapa macam penghukuman di sini?" Tanya Arsen mengambil 1 buah permen di dalam toples lalu membukanya.
"10 macam tetapi baru 5 macam saja yang di gunakan kita bu bos" jawab Abel bermain dengan paus orca.
"Kalau begitu aku ingin melihat hukuman menarik" ucap Arsen menarik kursi untuk duduk.
Kakinya tidak bisa berlama-lama berdiri karena pegal setelah berdiri di kamar mandi hampir setengah hari di tambah di kamar.
Angkasa benar-benar orang gila yang seperti sedang rut padahal dia sama sekali tidak mengalami rut saat itu.
Salah satu dari mereka yaitu Dino berjalan ke depan dan menekan tombol berwarna ungu.
Lantai di depan Dino tiba-tiba terbuka dan muncullah kolam berisi ikan piranha cukup besar.
Di sebelah kolam piranha ada belut listrik yang jumlahnya mungkin lebih dari 50 ekor.
"Bu bos mau yang mana?" Tanya Dino dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to Lovers? (END)
DiversosHalo halo semua ini karya pertama saya soal abo ya jadi kalau ada kesalahan penjelasan atau penulisan tolong tulis agar saya revisi nantinya. Ada seorang anak dalam keluarga yang belum menemukan atau mendapatkan second gendernya. Anak tersebut serin...