Pesawat yang di tumpangi murid Astraea telah mendarat sempurna di bandara Spanyol.
Semua murid turun satu persatu dan membawa barang bawaan nya setelah memeriksa kembali.
"Dengar saya di sini akan membagikan kalian nomor penginapan nya agar kalian tidak kebingungan" jelas Arsen mengambil nomor di dalam tasnya.
Ia mulai membagikan nomor penginapan pada setiap anak dan meminta kepada mereka untuk menunggu taksi yang akan membawa mereka menuju penginapan.
Pihak sekolah menyewa 10 penginapan untuk seluruh anak kelas 11 dengan setiap penginapan mampu menampung lebih dari 30 orang.
Skip
Rasanya kehidupan damai Arsen telah lenyap semenjak kedatangan murid baru terutama orang bernama Angkasa.
Dia tidak tau apakah dirinya ada masalah dengan Angkasa atau bagaimana? Kenapa anak itu selalu mengganggunya?
Bukan hanya di sekolah saja, di penginapan saat liburan seperti ini pun dia masih di ganggu?
Apa sih mau dari Angkasa itu
Seperti sekarang ini, dia sedang memanggang kue dan di belakangnya ada Angkasa yang terus menerus mengusiknya.
Jika saja kesabaran nya tidak seluas bumi ini sudah dia pastikan Angkasa akan melayang ke galaksi bima sakti.
Dia pastikan hal itu akan terjadi sungguh tapi beruntunglah kesabaran nya ini melebihi bumi.
Jadi hal seperti itu tidak akan pernah terjadi di kehidupan nyata dan hanya terjadi di hayalan nya saja.
"Hey Arsen kenapa lama sekali memanggangnya?" Tanya Angkasa melipat kedua tangan di depan dadanya.
"Memangnya kenapa? Kau ingin menggunakan pemanggang ini?" Tanya balik Arsen sebisa mungkin menahan amarah yang nyaris saja meledak kapan saja.
Rasanya amarah dia cepat sekali meluap jika harus bertemu setiap saat dengan Angkasa.
Padahal selama 17 tahun dia lahirkan dan bersama Carla dia tidak pernah merasakan amarah sebesar ini.
"Tidak juga" jawab Angkasa yang sukses menimbulkan perempatan siku siku pada jidat Arsen.
"Kalau begitu pergilah dan jangan mengganggu ku" usir Arsen tersenyum penuh paksaan.
"Emang ini penginapan punya mu? Suka-suka aku lah mau di sini atau dimana"
Oke.. Mari kita abaikan manusia tidak ada kerjaan seperti Angkasa ini.
Arsen menghembuskan nafas panjang dan mengabaikan keberadaan Angkasa, dia memilih untuk fokus pada pekerjaan nya.
Tak lama kemudian datanglah Carla bersama Cantika dengan pakaian santai sambil membawa boneka (khususnya Carla) beruang besar.
"Kakak bikin kue apa nih?" Tanya Carla penasaran.
"Kue kering yang biasa bunda buat" jawab Arsen mengulas senyum lembut.
"Wahh kalau udah jadi bawa ke ruang tengah ya kak" seru Carla menarik tangan Cantika agar tidak mengganggu Arsen.
Interaksi antara Arsen dan Carla tidak luput dari pandangan seorang Angkasa.
"Hubungan kalian pasti sangat dekat dan harmonis ya" cetus Angkasa tersenyum kecut.
"Ya seperti yang kamu lihat" balas Arsen tetap setia memunggungi Angkasa.
Jadi dirinya tidak bisa melihat senyum masam dari Angkasa, lagipula itu kan bukan urusan dia.
Hening
Keadaan di dapur menjadi hening setelah Arsen membalas perkataan Angkasa dan keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to Lovers? (END)
RastgeleHalo halo semua ini karya pertama saya soal abo ya jadi kalau ada kesalahan penjelasan atau penulisan tolong tulis agar saya revisi nantinya. Ada seorang anak dalam keluarga yang belum menemukan atau mendapatkan second gendernya. Anak tersebut serin...