19

1.1K 84 44
                                    

1 bulan kemudian

Terhitung sudah 1 bulan sejak kejadian dimana Arsen akan di perkosa oleh pria asing.

Namun pria tersebut justru di temukan terbujur kaku dengan berlumuran darah di lantai kamar bar.

Anehnya cctv di lorong bar telah di rentas yang mana itu membuat mereka kesulitan mencari pelaku dari pembunuhan tersebut.

Yeah masalah ini tidak di perpanjang atas permintaan dari Arsen itu sendiri, jadilah mereka tidak memperpanjangnya.

Seperti yang telah di beritahukan pada chapter sebelumnya kini perwakilan dari Astraea sedang berdiri di dalam studio khusus perlombaan.

"Selamat pagi semua" sapa pelatih bela diri yang mengajar 3 minggu lalu.

"Selamat pagi pelatih Ken" balas serentak perwakilan Astraea.

"Seperti yang saya umumkan 2 hari yang lalu, kalian sudah mempersiapkan diri dengan baik bukan?" Tanya pelatih yang di panggil Ken atau Kenneth Lewis.

"Sudah pelatih" jawab mereka dengan posisi tangan di belakang.

"Bermain adil jangan ada kecurangan sedikit pun dan ingat kalah atau menang itu sudah biasa dalam perlombaan jadi jangan berkecil atau berbesar hati" pesan pelatih Kenneth menepuk pundak setiap anak yang akan maju.

Setelah memberikan pesan dan semangat pelatih Kenneth di panggil oleh pelatih Azka Gionino Putra.

Tinggallah geng Astra di sana yang menyusun strategi mengalahkan lawan dengan cermat.

"Yo lama tidak bertemu Arsen dan Carla ya" nada bicara yang terkesan mengejek mengalihkan perhatian Astra.

"Aland Vincent" desis Arsen seketika mendatarkan ekspresi wajahnya.

"Aduh dingin sekali kawan" Aland pemuda itu berlagak sakit hati oleh desisan dari Arsen.

"Ga usah basa basi anjing, mau lo apa hah" emosi Carla mengepalkan kedua tangan nya.

Wajah Carla tampak sekali memerah bukan karena malu tetapi karena menahan amarah dalam dirinya.

"Santai dong cantik" salah satu anggota Aland maju dan memasang tampang menggoda Carla.

Ugh.. Rasanya Carla ingin sekali memuntahkan isi perutnya ke wajah belagu manusia sialan itu.

"Sudahlah jangan membuat keributan" lerai pria yang lebih dominan dari Aland dan membawa kedua orang itu pergi dari hadapan Carla.

"Apa mereka akan jadi lawan kita?" Tanya Carla pada Detrict yang berada di sebelahnya.

"Mungkin? Tapi kenapa anak itu ada di sana ya" jawab Detrict tidak yakin.

"Siapa yang lo maksud?"

"Pria barusan"

Hening

Tidak ada lagi pembicaraan antar kedua orang yang berstatus sebagai alpha berbeda gender.

Hingga tiba-tiba tubuh Carla terhuyung ke samping dan nyaris jatuh apabila Arsen tidak menangkapnya.

Butuh beberapa menit untuk Carla mencerna situasi yang terjadi dan melihat pelaku yang membuatnya hampir terjatuh.

"LOH? VERONICA? KAPAN DATANG" pekik Carla membulatkan kedua matanya dan memeluk gadis bernama Veronica Westeria.

"Barusan dong" balas Veronica membalas pelukan Carla.

Akibatnya kini semua tatapan mata tertuju kepada Carla dan Veronica yang tengah berpelukan.

Menyadari akan situasi akhirnya Veronica melepaskan pelukan lalu berdehem untuk menetralkan kecanggungan.

Enemy to Lovers? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang