Di sekolah
Kedua saudara kembar itu melihat adanya ramai-ramai di halaman sekolah mereka.
Karena penasaran mereka pun berlari ke keramaian dan para murid yang melihat kedatangan ketua osis segera menepi untuk memberikan jalan pada Arsen.
"Ada apa ini?" Tanya Arsen setelah sampai di tengah-tengah keramaian.
"Ini sen" salah satu seorang siswa beta menyerahkan sebuah kotak yang berlumuran darah.
Bau anyir yang berasal dari darah memenuhi indra penciuman Arsen, mau tak mau Arsen harus membawa kotak itu.
"Sekarang kalian bubar, biarkan saya memeriksa langsung siapa pelaku yang mengirimkan semua ini. Ingat nanti malam kalian harus datang ke pesta tanpa terkecuali" tegas Arsen membawa pergi kotak berlumuran darah itu.
Teman-teman Arsen yang menyaksikan semua itu seketika auranya berubah dimana mereka menyebarkan feromon yang terasa tajam.
Aura hitam mengelilingi teman-teman Arsen yang setia berada di sebelah Arsen membuat para omega merasa pusing dan mual.
Tekanan udara akibat feromon memaksa mereka untuk tunduk secara mutlak kepada alpha.
"Hentikan feromon kalian, kalian bisa membunuh omega yang tidak bersalah" perintah Arsen yang merasa prihatin dengan omega di sekolah mereka.
Ia tidak ingin adanya omega tumbang akibat dari feromon yang mereka terima dari alpha terlebih jika mereka belum di tandai.
Sebisa mungkin teman-teman Arsen mengendalikan feromon mereka agar tidak menyakiti omega di sana.
Pintu ruangan di buka dengan cara di tendang oleh Jescarla dan juga Detrict yang terlampau kesal.
Beruntunglah di dalam ruangan ada wakil ketua osis dan sekretaris nya jadi mereka bisa langsung mendiskusikan semua yang terjadi.
"Carla bisa sembunyikan feromon mu? Kalau kamu lupa aku ini omega" pinta wakil ketua osis kepada Jescarla.
"Huft lebih baik gue keluar saja karena sekarang ini diri gue udah terlampau marah" final Jescarla ingin menyejukkan pikiran nya tetapi lengan nya di tahan oleh Arsen.
Tatapan penuh tanya di layangkan oleh Jescarla kepada Arsen dan di balas gelengan oleh Arsen.
Keduanya berkomunikasi melalui tatapan mata seolah-olah Arsen tengah menyakinkan Jescarla bahwa dia membutuhkan keberadaan Jescarla.
Akhirnya Jescarla duduk tepat di sebelah Arsen dengan wajah datar dan jika di lihat lebih jelas dia tengah sekuat mungkin menahan feromon nya agar tidak keluar dan berakhir lepas kendali.
"Mari kita mulai rapatnya"
Sekretaris osis mengambil kotak itu dan membukanya dimana mereka menemukan bangkai burung gagak yang sepertinya di bunuh kemarin atau beberapa hari yang lalu.
"Apa tujuan mereka mengirimkan ini? Oh ada surat ketua" ujar Sekretaris menyerahkan kertas kecil yang lagi-lagi berisikan kode dengan tulisan yang berbeda.
"Apa isinya? Gue ga paham soal kode-kode angka beginian" ungkap Detrict dengan gamplangnya.
"Bukan nya lo dulu pernah ikut pramuka? Masa ga tau kode beginian?" Tanya Aslan heran dan bagaimana dia tau itu karena dia pernah ketemu Detrict cuman kala itu dia belum kenal.
"Sekali doang" jawab Detrict dengan watadosnya.
"Coba taruh di tengah biar di pecahkan bersama" usul wakil ketua osis menyingkirkan kotak berisikan bangkai gagak itu.
Sembari mengingat-ingat sekolah mana yang memelihara burung gagak hitam seperti di dalam kotak.
Kertas berukuran sedang dengan tampilan yang lusuh di letakkan di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy to Lovers? (END)
RandomHalo halo semua ini karya pertama saya soal abo ya jadi kalau ada kesalahan penjelasan atau penulisan tolong tulis agar saya revisi nantinya. Ada seorang anak dalam keluarga yang belum menemukan atau mendapatkan second gendernya. Anak tersebut serin...