Kehilangan 2

214 28 22
                                    

Sosok yang kaisar Naga sambut sebagai adik iparnya itu benar-benar Joong dilihat dari sisi manapun. Joong saat itu juga sama sekali tidak menoleh ke arah manapun, berjalan menaiki tangga menuju ke gazebo yang paling tinggi itu.

Tidak ada yang berani mencegah meski sebelumnya belum pernah ada yang melakukannya. Hal itu, tidak lain karena kaisar Naga sendiri yang telah menyambutnya. Joong lantas duduk di sisi kiri kaisar Naga setelah memberi hormat, sementara di sisi kanan sang kaisar sama terlihat sosok sang permaisuri.

Festival kembali dilanjutkan. Tidak ada yang mengangkat suara perihal sosok adik ipar kaisar. Pertama kalinya dalam sejarah panjang mereka, ada orang lain yang duduk di gazebo bersama kaisar selain permaisuri. Hal ini karena seharusnya, posisi di sebelah kiri kaisar diperuntukkan bagi pewaris tahta, sosok yang belum hadir di tengah-tengah mereka.

Setelah tengah malam lewat, para tamu diantar ke istana-istana yang disiapkan untuk mereka, para ksatria juga dipersilakan untuk beristirahat. Kaisar Naga hanya memerintahkan semua selirnya untuk berbaris di bawah gazebo.

"Selir agung keenam, tetap di tempatmu. Tidak ada yang akan menyingkap tirai anda, kekasihku!" Kaisar menahan dayang utama selir agung keenam yang hendak membuka tirai.

Selir agung yang lain turun untuk berdiri di barisan paling depan, sementara selir lainnya akan berdiri berurutan di belakang mereka, menyisakan hanya dua orang yang tetap berada di dalam gazebo, yakni permaisuri dan selir agung keenam.

Kaisar naga turun didampingi Joong. Wajah dingin yang menyebalkan itu, Joong benar-benar memberi kesan pertama yang sama seperti saat Dunk bertemu dengannya di hutan untuk pemotretan.

"Ini adalah enam dari tujuh selir agungku, mereka adalah saudara-saudara dari kakakmu di sini. Yang ini adalah selir agung pertama." Kaisar Naga memperkenalkan Win terlebih dahulu.

Win memberi hormat dan Joong juga membungkuk untuk memberinya penghormatan. Berikutnya adalah Mix. Mereka berdua memberi kesan yang sedikit mirip, kuat dan kokoh.

"Saya mendengar banyak soal Anda, Yang Mulia. Permata di medan perang, saya harap Anda tidak akan pernah menjadi lawan saya!" Joong memberikan pujian pertamanya untuk Mix.

Mix hanya tersenyum dan berterima kasih.

"Ini adalah selir agung ketigaku!" Kaisar Naga beralih pada selir agung ketiga yang memiliki tubuh cukup menjulang, hanya dua atau tiga centimeter lebih pendek dari Dunk, tetapi lebih tinggi dibandingkan Fourth yang berdiri di sebelahnya.

Joong hanya membungkuk, memberikan salam dan penghormatan. Kemudian, mereka berpindah pada Fourth yang menyapa balik dengan ramah, kemudian pada Kay yang membuat Joong terdiam sejenak.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Ini pertama kalinya saya melihat yang seperti Anda ini." Joong terlihat membungkuk lebih dalam.

"Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Bangsa kami memang kurang dikenal dan sedikit jumlahnya." Kay menanggapi dengan santai. Pembawaannya yang menyenangkan bahkan tidak jauh berbeda dari karakternya di sisi lain dunia.

Dunk tidak yakin mengapa Joong berkata seolah baru pertama kali melihat sosok manusia seperti Kay. Ingatan selir agung ketujuh juga tidak mencatat mengenai hal itu. Dunk kira, hal itu cukup wajar lantaran sosok serupa dirinya itu seumur hidup berada di ruang yang bisa dikatakan terisolasi.

"Kalau begitu, semoga suatu hari saya biaa mengunjungi padang rumput tempat bangsa Yang Mulia biasa tinggal." Joong kembali membalas sebelum berpindah menatap ke arah gazebo yang tertutup tirai.

Angin malam bertiup sedikit lebih kencang, menggoyangkan tirai-tirai tipis yang membatasi pandangan.

"Selir agung keenam, dia adalah sulung dari raja tua peri es utara. Aku yakin sekali kamu juga sudah mendengar tentangnya selama ratusan tahun terakhir." Kaisar Naga menunjuk ke arah gozebo selir agung keenam dengan wajah bangga.

7 Concubine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang