Sang Peri

232 23 10
                                    

Peri hutan.

Mereka menempati sebuah daratan luas yang seluruhnya dipenuhi tanaman. Hutan-hutan dengan pohon yang tinggi sampai lahan yang ditumbuni perdu berbunga. Danau dan sungai jernih, berkilau bak cermin.

Di wilayah yang sama, tinggal pula kelompok peri  bunga yang memiliki perawakan sedikit lebih terang dengan bentuk sayap yang lebih membulat. Umunya, peri hutan tinggal di bagian utara hutan, karena di tempat itu banyak terdapat padang bunga dan lembah-lembah yang terus berada dalam musim semi.

Sebagai daratan yang dipisahkan dari daratan utama oleh lautan, wilayah itu nyaris tidak pernah menerima gangguan dari luar. Hubungan dengan peri garam dan makhluk penghuni pantai juga terjalin dengan baik.

Hanya ketika sang kaisar naga menyeberangi lautan untuk menuju ke perbatasan wilayah makhluk baru bernama manusia, dia tanpa rencana singgah dan dibuat menggila oleh pemimpin peri hutan.

Parasnha indah dengan kerlib cahaya yang lembut, perawakannya berbeda dengan peri hutan lain karena sejak lahir dia telah menerima anugerah sebagai seorang pemimpin. Tubuhnya berkali-kali lipat lebih besar dari peri lain, dengan kaki ramping yang pajang, leher yang jenjang dan tulang pipi yang indah. Matanya cantik, dengab rambut berkilauan bak sungai sepanjang musim panas. Dia juga tidak memiliki sayap tetapi jelas jauh lebih tangguh dibandingkan peri lainnya.

Kaisar naga terkenal lewat kepemimpinannya yang keras. Dia dikenal kejam sebagai seorang panglima tanpa tanding di medan pertempuran. Setelah sekian abad memerintah kekaisarannya, dikatakan bahwa dia mulai tertarik untuk menjelah lebih jauh.

Cinta sang kaisar menyeret daratan itu dalam kegelapan tanpa musim semi, badai berkepanjangan dan angin yang merusak. Untuk menghindari kerusakan lebih jauh, maka sang peri akhirnya menerima pinangan kaisar dan menjadi selirnya.

Sebelum dia sampai di istana, sang peri telah dibangunkan istana, paling luas di antara selir lainnya. Gelarnya sebagai selir agung terdengar sampai dalam syair dan kidung pengantar tidur. Selir yang menjadi selir agung terakhir kaisar karena setelah kedatangannya ke istana, kaisar tidak pernah mengangkat selir berikutnya.

***

Dunk mengunggah tulisannya, kemudian menyampaikan bahwa dia akan pamit dan tidak lagi mengunggah apapun di laman itu. Beberapa orang yang mengaku memiliki pengalaman serupa menyangkan tetapi tidak bisa menahan.

Pagi ini langit cerah. Angin bergerak malu-malu membawa cerita perihal hujan dan gerimis semalam. Dunk duduk di atas kasur kamar Joong dan menikmati pemandangan kota.

Cowok itu masih terlelap, terkabar setelah memberikan penjelasan langsung kepada Dunk, membawanya menjelajahi dunia yang dia sebut sebagai realitas lain, dunia yang tidak bisa dimasuki oleh manusia. Joong juga menjelaskan hubungannya dengan sang peri dan sang kaisar.

Sebenarnya, Dunk masih ingin tidak percaya. Tetapi ketika Joong membawanya kembali ke apartemennya pada waktu yang persia sama, seolah mereka memang tidak pernah meninggalkan tempat itu, Dunk tidak bisa mengelak. Bunga yang dia petik dari puri milik sang peri bahkan tetap ada di tangannya.

Bukan hanya perihal dirinya dan sang peri, Joong juga menantang Dunk untuk menanyakan hal yang serupa kepada Pond jika masih belum yakin. Meskipun Joong menolak menjawab bagaimana Pond bisa mengetahui hal itu juga, tetapi Joong mengatakan kepada Dunk bahwa Pond memiliki hubungan dengan sang peri, lebih dekat dengan siapapun.

Mungkin, takdir yang berulang membuat Pond juga lahir di sekitar Dunk, terus bersama Dunk sampai hari ini.

Pond sendiri tidak langsung menjawab pesan Dunk ketika dia mencoba menghubunginya semalam. Justru Joong yang menjelaskan bahwa Pond mungkin sedang mencoba menenangkan Fourth, karena dia terlihat sangat tertekan sejak kemunculan sang kaisar lewat wujud laki-laki berpayung malam tadi.

7 Concubine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang