Selir Agung Keempat: Setengah Peri

177 24 17
                                    


Dahulu dikabarkan, ada makhluk yang mamlu menyeberangi dua wilayah dunia. Dia tanpa sengaja melewati batas dan bertemu seorang peri dari padang bunga yang indah. Dari peri itu, dia memiliki kerurunan yang lantas berkembang semakin banyak, menempati wilayah yang sejuk di dataran tinggi.

Mereka memiliki kulit yang lembut dengan pipi merona kemerahan, tubuh cenderung tidak terlalu tinggi dan mata yang cemerlang. Lambat laut, mereka terpecah dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, menjadi desa-desa yang indah dengan rumah-rumah yang saling berdekatan.

Ketika kaisar Naga mulai berkuasa, pasukannya segera disebar untuk menakhlukkan wilayah terdekat. Saat itu, kelompok yang hidup di dataran tinggi ini tidak terlalu diperhatikan, tidak pula menarik perhatian.

Bukan peri seutuhnya, bukan pula bangsa yang memiliki kekuatan untuk diwaspadai. Akan tetapi, pada tahun kesekian belas setelah hampir sepuluh abad kaisar Naga memerintah, kelompok ini menjadi lebih besar dan entah bagaimana mulai saling memakan.

Ibarat cendawan di musim penghujan, kelompok ini mulai menjadi bangsa dengam jumlah besar yang tidak stabil, terus mengalami pergolakan selama bertahun-tahun.

Salah satu kelompok terbesar mulai mencoba untuk memisahkan diri dari pengaruh kaisar Naga. Mereka mulai mencaplok wilayah desa-desa lain hingga menyerupai sebuah kerajaan kecil. Sementara itu, satu kelompok kecil menghindar dan menempati wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah kerajaan kaisar Naga.

Pemimpin kelompok itu mengirimkan salah satu anaknya sebagai utusan resmi untuk meminta perlindungan kepada kaisar Naga, berharap bisa mendapatkan jaminan keselamatan dan diberikan penjagaan dari bangsa mereka sendiri yang mulai kehilangan arah.

Kaisar Naga tidak menolak, akan tetapi juga tidak bersedia menerima tanpa adanya upeti atau pengikat perjanjian di antara mereka. Oleh sebab itulah, pemimpin kelompok ini lantas mengirimkan anaknya yang lain, yang saat itu masih sangat muda sebagai upeti untuk sang kaisar.

Anak ini mewarisi kemampuan bangsa peri, tetapi wujudnya jelas bukan peri. Dia periang dan cerah seperti musim panas di kaki bukit yang berbunga, tetapi usianya masih sangat muda.

Kaisar akhirnya mengangkat selir kecil ini menjadi selir agung keempat meski belum lama sebelumnya, dia baru mengangkat selir agung ketiga.

Selir agung pertama bersikap sangat baik pada selir agung keempat yang masih bisa disebut anak-anak, dan membiarkannya tinggal di istana selir agung utama. Selir agung keempat ini, lambat laun diasuh seperti seorang adik kecil oleh para selir agung pendahulunya, dan pasangan utama kaisar Naga bahkan membiarkannya berkunjung ke istana agung.

Di paviliun para selir, namanya dikenal karena keramahan yang tidak tebang pilih. Pada usia remaja, selir agung keemlat akhirnya pindah ke istananya sendiri dan mulai memimpin para dayang di sana, tanpa pernah sekalipun meninggalkan istana.

Di antara para selir agung saat itu, kaisar Naga terbilang paling memanjakannya sekaligus menjadi selir agung yang paling sering bermanja sang kaisar. Kedekatannya dengan sang kaisar sempat membuat para selir yang sebangsa dengannya menjadi iri, karena awal kedatangan mereka dianggap sama, yakni sebagai upeti. Hanya saja, tidak pernah ada yang benar-benar bisa menyakitinya lantaran puncak tertinggi dari istana selir kaisar --selir agung pertama-- tidak akan membiarkannya.

Dalam kisahnya, selir agung keempat adalah sosok yang diangkat menjadi selir agung dalam usia paling muda, dan terbilang salah satu yang paling lama hidup mendampingi kaisar Naga. Anak-anaknya lahir pada periode akhir pemerintahan kaisar Naga dan dirawat dengan baik oleh kaisar berikutnya.

Mengenai romantisme antara keduanya tidak banyak ditemukan sampai masanya kaisar Naga kehilangan selir agung yang paling sering dia kunjungi, yakni selir agung ketujuh, sahabat baik selir agung keempat. Setelah kematian selir agung ketujuh, selir agung keempatlah yang sering dikunjungi oleh kaisar Naga.

Rumor mengatakan bahwa, seandainya kasiar Naga tidak menghabiskan seluruh upayanya untuk membuat selir agung keenam jatuh hati kepadanya, maka selir agung keempat adalah selir yang paling dia cintai selepas mangkatnya selir agung ketujuh.

Demikian_

7 Concubine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang