Extra_ Permaisuri : Keagungan Abadi

253 21 16
                                    

Keindahannya adalah jenis yang berbeda. Dia tinggi, lebih tinggi dari saudara-saudaranya yang lain. Sisiknya berkilau, seperti kepingan bulan purnama dengan kilau berbentuk sabit. Matanya biru terang langit, kadang menjadi hijau seperti hutan, kadang bahkan merah seperti darah.

Tidak ada yang lebih cantik darinya di istana yang mengambang di antara awan itu. Dengan jemari ramping yang memanjang seperti ranting-ranting berbunga bintang.

Jika bulan runtuh ke bumi sekalipun, asalkan dia menampakkan wujudnya, orang-orang akan terlupa bahwa mereka sedang menghadapi bencana.

Namun demikian, tidak ada kesempurnaan yang sejati atas makhluk, dan dia melakukan kesalahan ketika mencoba untuk meninggalkan dunianya, kerajaannya. Sapuan elornya yang panjang  dengan suarai-surai lembut meretakkan batas, membuat makhluk lain menyeberang dan menjadi sebuah anomali. Dia mempertemukan makhluk asing dengan peri bunga, sehingga mereka memunculkan bangsa baru yang berbeda. (Baca kembali bagian extra selir agung keempat).

Kesalahan itu menimbulkan kemurkaan ayahnya, dan membuatnya dijatuhi hukuman untuk mendiami sebuah pulau di tengah samudera. Tanpa teman, tanpa tetangga, hanya sesekali saudara-saudaranya dapat berkunjung.

Puluhan, ratusan, ribuah tahun berlalu dan dia hanya bisa mendongak menyaksikan perubahan bintang-bintang. Suatu hari, seorang pangeran muda membawa kapal-kapalnya menjelajah samudera, mencari bulan yang bersinar di tengah lautan luas.

Dialah bulan itu dan sang pangeran muda menemukannya. Orang pertama yang dia temui adalah sosok ular besar dengan tanduk bercabang di kepalanya, jenis yang sedikit berbeda dengannya.

Pangeran muda itu membawanya ke sebuah istana megah di lembah dataran tinggi yang indah, dengan pemandangan pegunungan yang berwarna. Dia dikurung di bagian terdalam istana, gazebo yang terpisah dari istana utama, dikelilingi parit yang dalam.

Ya, dia tidak bisa menyeberangi parit itu, tidak bisa melintasi air. Sang pangeran lantas menjadikannya yang pertama, memahkotainya dan membangun istana-istana megah di sekitar gazebo besar itu.

Di sana, separuh kekuatannya tidak berlaku. Membuat sosoknya menjadi lebih kecil, kurang dari separuh ukuran sebenarnya.

Ribuan tahun berlalu, sang pangeran muda telah menjadi kaisar Naga dan diapun menjelma menjadi pasangan agungnya. Kaisar mengurus sendiri semua keperluannya, tanpa dayang-dayang dan tanpa pengawal.

Para selir agung ditempatkan di istana-istana agar bisa dia dengarkan suara mereka, agar dia tidak merasa kesepian. Para selir agung selalu dia terima dengan baik.

Selir pertama yang bersikap lembut sejatinya seorang bangsawan tinggi, dan selir agung kedua yang seorang ahli strategi perang dan pengamat ulung. Di luar istana, rakyat menyebutnya dengan gelar permaisuri naga, tanpa tahu seperti apa wujudnya.

Dia hanya digambarkan sebagai bulan yang menerangi kaisar Naga itu sendiri.

Lalu, selir agung ketiga diangkat. Seorang anak dari panglima perang yang juga keturunan langsung dari kerajaan bawahan, masih satu bangsa dengan kaisar Naga sendiri. Selir agung ketiga diperkenalkan kepada permaisuri bersamaan dengan selir agung keempat yang diangkat dalam waktu berdekatan. Namun, permaisuri lebih sering mengundang selir agung keempat selama beberapa tahun.

Kedatangan selir agung kelima dikabarkan menjadi yang paling membuat permaisuri naga terpukau. Makhluk baru yang belum permah dia lihat, dari bangsa nomaden yang mendiami daratan dipenuhi padang rumput.

Meski selir agung ketiga kurang menyukai kedatangan selir agung asing ini, permaisuri menyayanginya, memberinya berkat dengan kesembuhan dan kemudaan, sampai kemudian selir agung kelima dibebaskan oleh kaisar Naga untuk hidup bersama bangsanya kembali.

Permaisuri naga berumur sangat panjang, lahir lebih dahulu dari kaisar Naga dan masih meneruskan hidupnya jauh setelah kaisar Naga mangkat. Dia turut berperan besar dalam membesarkan anak-anak kaisar Naga, bahkan menjadi penasehat kaisar berikutnya.

Meski jarang berinteraksi dengan petinggi kerajaan maupun para selir, permaisuri Naga sangat dihormati karena kekuatannya yang sangat besar dan rasa cinta kaisar Naga yang tidak pernah habis untuknya. Setelah kematian selir agung ketujuh, putranya yang justru lebih banyak mewarisi kekuatan sang ayah tumbuh di bawah pengasuhan dan pengawasannya.

Bahkan, ketika sang putra mahkota naik tahta dan meminta selir agung keenam untuk menjadi pasangan agungnya, permaisuri Nagalah yang datang untuk meminang, mewakili kaisar naga yang telah mangkat dan selir agung ketujuh yang juga telah lama menemui kematiannya. Dari permaisuri naga pulalah kaisar baru ini mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Setelah selir agung keenam menjadi pasangan agung dari putra kaisar naga dari selir agung ketujuh, permaisuri Naga meninggalkan istana dan sesekali berkunjung untuk menemui anaknya. Namun, setelah anaknya dipinang oleh penguasa wilayah selatan, tidak ada kabar pasti lagi apakah permaisuri naga masih berkunjung.

Sesekali, ketika bulan purmana tiba dan sosok ular besar dengan sisik indah berkilauan melintas, maka seluruh rakyat akan memberikan penghormatan. Di daratan padang rumput yang menjadi tempat tinggal bangsa nomaden, sosok permaisuri naga dianggap sakral dan menamai anak mereka dengan bulan atau persamaannya dianggap sebagai sesuatu yang baik.

Keturunan langsung dari permaisuri naga sendiri hanya satu dan tidak banyak ditemukan kabar mengenai anak itu. Catatan hanya menyebutkan bahwa dia adalah anak kesayangan kaisar Naga yang lahir saat gerhana. Selama kaisar Naga hidup, dia tidak pernah diizinkan untuk melakukan hal-hal yang kiranya berbahaya.

Anak dari permaisuri Naga pulalah satu-satunya yang pernah duduk di singgasana ayahnya selama kaisar Naga masih hidup, bahkan pernah diceritakan, kaisar Naga mendudukkan anaknya itu di sana lantas dia sendiri duduk di bawahnya.

Sosok permaisuri Naga dan anaknya tidak pernah meninggalkan istana selama kaisar Naga masih hidup. Selama hampir separuh masa kekuasaan sang kakak, dia juga tidak meninggalkan istana hingga hari pernikahannya. Selama puluhan dekade berikutnya, dia tidak pernah terdengar kabarnya lagi, sama seperti permaisuri Naga.

***

7 Concubine (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang