Hari ini Harsa cukup sibuk membantu bibi Marie yang menyiapkan jamuan untuk teman-teman nyonya Taerra. Setelah sakit seminggu yang lalu Taerra memang lebih banyak dirumah, membuat suasana dirumah ini tampak tidak mengenakan.
Setelah membantu sebentar bibi Marie dan para pelayan yang lain didapur Harsa mulai merapihkan penampilan Jinan. Taerra yang menyuruhnya, karena Taerra akan mengenalkan Jinan pada teman-temannya jadi harus berpakaian rapih.
Harsa tersenyum lembut memakaikan Jinan pakaian yang nyaman. "Baby nanti jangan rewel ya bersama Bubu, harus jadi anak baik," ucap Harsa lembut.
Mata bulat Jinan menatap Harsa lekat. "Yaaaa~ biiibbbuuu...," jawab sikecil diikuti anggukan lucunya.
Harsa jadi gemas mencubit pipi gembil Jinan. "Gemasnya anak Daddy Jean."
"Naaakk, biiibbbuuu uda..." Jinan memeluk leher ibu susunya erat.
Tuk, tuk, tuk.
"Kak, nyonya bilang aku harus membawa baby Jinan." Mira masuk dengan tak enak karena mengganggu pelukan hangat itu.
"Nah, baby kesana bersama Kak Mira ya."
Jinan menatap Harsa lekat, sebenarnya sikecil tidak mau ingin bersama ibu susunya. Tapi Harsa bilang ia harus jadi anak baik, maka mengangguk kecil. Di dalam gendongan Mira Jinan melambaikan tangannya pada Harsa.
Harsa membalas lambaian tangan sikecil, merasa gemas akan Jinan. Padahal berpergian jauh, mereka hanya berpisah sebentar. Setelah Jinan dan Mira pergi, Harsa kembali ke dapur untuk membantu yang lain.
Di dapur terlihat bibi Marie tengah sibuk menata cemilan disebuah nampan. "Bibi ada yang bisa aku bantu?"
"Tidak nak, hanya tinggal membawa ini dan semuanya selesai."
"Biar aku saja bi, nampannya berat."
"Tidak usah Harsa, ini tugasku."
"Tidak apa bibi, biar aku saja."
Harsa mengambil alih nampan itu dan tersenyum pada bibi Marie untuk tak perlu merasa tidak enak.
Diruang tengah Harsa bisa melihat para wanita cantik meski sudah paruh baya bergaya mewah dan glamor tengah duduk seraya berbincang-bincang. Harsa juga melihat ada Jessica disana.
Secara hati-hati Harsa meletakan piring-piring berisi makanan ringan dan juga gelas-gelas berisi jus.
"Pembantu dirumah mu ada yang muda dan cantik juga ya Tae."
Taerra menatap Harsa tak suka, kenapa juga harus Harsa yang mengantarkan minuman. Taerra mendengus merasa Harsa berusaha untuk cari perhatian.
"Luar biasa, sepertinya umurnya tidak jauh darimu Jessica."
"Hahaha~ iya Tante, tapi jelas aku lebih cantik dari pembantu itu dan beda jauh diatasnya," ucap Jessica menyombong diri dan merendahkan Harsa.
"Tentu saja kau calon istri dari Jean, kau pasti punya pesona dan keistimewaan sendiri."
"Tante bisa saja."
Harsa sedari tadi menunduk mendengarkan percakapan-percakapan jahat yang ditujukan padanya. Harsa segera bangkit untuk kembali ke dapur.
"biiibbbuuu~"
Suara sikecil Jinan membuat langkah kaki Harsa terhenti sejenak, menoleh untuk melihat Jinan yang juga menatapnya dipangkuan sang nenek. Harsa tersenyum lembut pada Jinan.
"Siapa yang dipanggil Jinan ibu?"
Jessica segera mengalihkan tatapan Jinan padanya, mengusap lembut surai hitam anak itu. "Tentu saja aku. Aku dan Jinan sudah begitu dekat jadi tak heran Jinan memanggil ku ibu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lactating [Nohyuck]
Storie d'amoreRate cerita ini 21+ jadi tolong berhati-hati dalam memilih bacaan. •••••• Harsa yang jatuh hati pada si ayah dari bayi yang disusui nya. Keduanya teman masa sekolah dan Harsa sudah jatuh cinta pada Jean sejak saat itu. Keduanya kembali bertemu oleh...