Chapter 16

2.1K 163 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 2 Siang dan Jean masih berkutat dengan pekerjaan nya. Jean menarik nafas berat seraya mengusap matanya yang terasa perih setelah berlama-lama bertatap dengan laptopnya.

Jean melepas jas dan mengendurkan dasinya lalu bersandar di kursi kebesarannya, memejamkan mata merasa kepalanya sedikit pusing dan baru dirasakannya juga perutnya lapar. Ia
memang belum makan siang.

Terlalu lelah Jean sampai tak sadar ada seseorang yang masuk keruangan. Jessica masuk dengan pakaian seksi ketatnya, bibir merahnya mengulas senyum lebar melihat
Jean yang begitu tampan. Langkahnya semakin mendekat dan mengusap halus pipi Jean menggoda.

"Apa yang kau lakukan?" Jean membuka matanya dan menegakkan tubuhnya, menatap tak suka pada Jessica.

Hidungnya bisa mencium aroma parfum Jessica yang menyengat dan malah membuatnya semakin pusing serta mual. Jessica dengan lancang duduk dipangkuan Jean, jemarinya mengusap dada bidang calon suaminya sensual, sudah lama ia tak disentuh oleh Jean dan bercinta di kantor pasti akan menyenangkan.

"Jessica menjauh lah dari ku." Jean berusaha menjauhkan tubuhnya dari Jessica yang semakin mengikis jarak diantara keduanya.

Jessica mana Jean berusaha menjauhkan tubuhnya dari Jessica yang semakin mengikis jarak diantara keduanya. Jessica mana mau mendengar malah semakin menggoda Jean, bahkan payudaranya sudah menggesek dada bidang Jean. Bibir Jessica melumat habis bibir Jean rakus, tubuhnya menekan tubuh Jean pada sandaran kursi. Jemarinya semakin nakal berkeliaran dimana-mana. Sementara Jean malah semakin mual, perutnya bergejolak tak karuan.

Tak kuat akan rasa mualnya Jean mendorong Jessica kencang sampai wanita itu jatuh terduduk dilantai. Jean tak perduli memilih melangkah cepat ke toilet yang ada di ruangannya dan muntah. Jean juga menggosok bibirnya seolah menghilangkan bekas Jessica tadi.

Jessica yang didorong dengan kasar berteriak marah pada Jean. "Kau apa-apaan Jean, kenapa begitu kasar pada ku. Jika pinggang ku patah bagaimana!" Kesal Jessica menatap Jean dari daun pintu dan saat melihat Jean muntah Jessica mengernyit jijik segera menjauh. Ada sedikit rasa khawatir pada Jean, maka Jessica masih berada disana.

"Kau sakit lagi babe? Aku akan menghubungi dokter George untuk memeriksa mu."

"Tidak, jangan hubungi dia. Bisakah kau ambilkan aku kemeja yang baru di lemari kamar ku.'"

Jessica semangat masuk ke dalam kamar pribadi Jean, baru kali ini ia masuk ke dalam kamar pribadi Skala di ruangan
ya. Jessica melihat sekitar dan tidak ada yang spesial namun saat membuka lemari Jessica terdiam sebentar sebelum
mengepalkan tangan nya erat. Tatapannya menajam pada baju-baju wanita yang ikut tertata rapih disana. Dari gaya pakaian itu Jessica tau milik siapa.

"Jessica cepat lah."

Jessica mengambil asal kemeja Jean dan menutup lemari itu dengan kencang. Langkahnya cepat menuju Jean yang
sudah duduk di sofa, Jessica memberikan kemeja itu dengan tidak santai.

Jean meliriknya bingung tapi tidak ingin perduli. Ia membuka kemeja putih tadi dan memakai kemeja baru, aroma parfum menyengat dari Jessica yang menempel di
kemejanya membuat Jean mual.

"Kau masih suka bermain jalang Jean?"

Mendengar pertanyaan itu Jean menatapnya datar, kakinya melangkah pada tong sampah dan membuang kemeja tadi, tak menghiraukan Jessica.

Sementara Jessica yang melihat tingkah Jean semakin marah, pria itu seolah jijik dengannya. "Jawab pertanyaan ku
Jean!"

Jean menatapnya dari jauh. "Itu bukan urusanmu. Ingat aku menerima pertunangan ini karena permintaan ibu ku, jadi kau tidak berhak atas diri ku."

Lactating [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang