"Kau sudah bangun."
Sapaan pertama yang masuk ke indera pendengarannya, maniknya menatap plafon berwarna putih itu. Untuk sesaat Harsa merasa linglung kenapa dirinya bisa berada disini, sebelum ingatannya kembali muncul dikepalanya. Entah kenapa perasaan lega dirinya masih hidup langsung mengaliri hatinya.
"Apa yang kau rasakan? Sakit? Aku akan panggilkan dokter."
Harsa mengeratkan genggamannya pada Jean. "Jang-an, aku ti-dak apa." Harsa baru merasakan tenggorokan nya sakit ketika berbicara.
"Kau banyak menelan air kolam, aku sangat panik saat tau kau tenggelam Harsa. Kau bahkan sudah tak sadarkan diri selama 2 hari."
Harsa cukup terkejut dirinya sampai tak sadar selama 2 hari, lalu bagaimana dengan Jinan jika dirinya tertidur cukup lama. "Jiji?" tanyanya khawatir akan kondisi bayinya.
Jean menempatkan tangan Harsa pada pipi nya. "Dia rewel, tak mau minum susu formula."
Harsa merasa bersalah, pasti Jinan kehausan karena tak mau minum susu selain ASI-nya. "Jiji dimana? Aku-"
"Jangan bergerak dulu, besok aku akan membawa Jinan kesini." Jean mengusap kepala Harsa agar tenang.
Tetap saja Harsa masih merasa khawatir akan Jinan, tatapan keduanya bertemu Jean berusaha menenangkan Harsa dengan tatapan nya.
"Kenapa kau bisa jatuh kedalam kolam renang? Apa yang terjadi?"
Ingatan Harsa kembali terlempar pada malam kejadian, keadaan disana memang sepi dan saat Harsa akan menelpon Jessica untuk menanyakan dimana keberadaan nya, Harsa merasa tubuhnya di dorong kuat kearah kolam. Harsa benar-benar merasakannya, apa itu artinya ada seseorang yang ingin mencelakai nya? Tapi kenapa.
"Tak apa aku akan mencari tau nya. Kau aman sekarang." Jean mengecup tangan Harsa lembut. Pria itu tau jika Harsa ketakutan saat ia menanyakan apa yang terjadi. Andai saja Jean terlambat menolong Harsa, wanitanya bisa dipastikan benar-benar meninggalkan dirinya dan Jinan.
Saat ini Jean panik mencari-cari Harsa dan Jinan menghubungi Jessica pun tak ada panggilan nya yang diangkat. Lalu ada banyak orang yang terlihat berlarian kearah belakang tepat nya kolam renang. Entah kenapa Jean panik dan menyusul orang-orang itu.
Di kolam renang Jean bisa melihat seseorang sudah akan tenggelam, ditatapnya seksama seseorang itu dan Jean tau jika itu Harsa, maka skala langsung menceburkan diri menyelamatkan Harsa.
Sudah dilakukan CPR untuk pertolongan pertama tapi Harsa tak menunjukkan respon apa-apa, membuat Jean semakin tak karuan. Untungnya ada seorang tamu yang segera memanggil ambulans.
Jean tentunya mencari lebih lanjut apa yang terjadi pada Harsa sebelumnya tapi cctv dihalaman belakang itu rusak atau sengaja dirusak.
Suara dering telepon menyentak Marco dari lamunannya, ia bangkit menjauh agar tak mengganggu Harsa yang sudah terlelap.
'Sidik jarinya tidak cocok dengan nyonya Jessica tuan, sidik jari seorang wanita lain yang ada di baju tuan Harsa. Tapi tuan tenang saja wanita itu sudah kami tangkap.'
"Buatlah dia mengaku, lakukan apapun caranya kecuali membunuh."
'Baik tuan.'
"Kumpulkan semua bukti dengan sangat jelas Frans."
'Laksanakan tuan.'
Tut..
Jean memandang kedepan dengan datar, lagi-lagi Jessica. Meski sidik jari di baju Harsa bukan milik wanita itu tapi Jean yakin ada campur tangan Jessica dibalik ini semua. Harsa bukan orang pertama yang Jessica celakai, ada banyak wanita yang terlihat dekat dengannya selalu disingkirkan oleh Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lactating [Nohyuck]
RomanceRate cerita ini 21+ jadi tolong berhati-hati dalam memilih bacaan. •••••• Harsa yang jatuh hati pada si ayah dari bayi yang disusui nya. Keduanya teman masa sekolah dan Harsa sudah jatuh cinta pada Jean sejak saat itu. Keduanya kembali bertemu oleh...