Chapter 28

3K 217 12
                                    

"Tuan Braman sudah berhasil kami tangkap saat dia akan melarikan diri komandan."

Marcus mengangguk. "Kepung rumah Jean saat ini, kita harus menangkap Jessica, Nathalie dan pria bernama Alex."

"Baik komandan."

Marcus segera masuk kedalam mobil bergegas kerumah Jean, semua bukti kejahatan dan dalangnya sudah tertangkap sedikit menyesal karena memerlukan waktu yang lama.

Rumah Jean berhasil dikepung oleh para anggotanya, berusaha masuk meski sulit menghadapi para anak buah Jessica. Mereka sama-sama memiliki senjata api, maka baku tembak tak terelakan.

Untungnya bawahan Jessica tidak sebanding dengan banyaknya para anggota polisi, jadi mereka bisa cepat dilumpuhkan.

"Geledah rumah ini temukan Jessica dan lainnya."

"Baik komandan."

Marcus bergerak cepat membuka satu pintu kamar menemukan Mira dan Jinan yang menangis sambil berpelukan. "Kalian sudah aman."

"Marcus."

Jean turun kelantai bawah setelah berhasil dikeluarkan. Pria itu panik tak menemukan sang ibu.

"Jean kau baik-baik saja?"

"Ya dan mana Jessica? Kalian harus berhasil menangkapnya. Mereka juga menculik ibu ku."

"Lapor komandan Jessica dan ibunya berhasil melarikan diri."

"Sial, kejar mereka."

Marcus segera berlari diikuti Jean, kedua pria itu pergi melajukan mobilnya dengan kencang. Jessica pasti sudah tau jika tuan Braman berhasil ditangkap kemudian melarikan diri.

Jean melajukan mobilnya lebih cepat lagi mengikuti mobil yang diyakini milik Jessica. Mobil itu sudah ditembaki ban nya tapi masih begitu lincah bergerak cepat sampai satu tembakan tepat membuat ban mobil itu pecah lalu oleng hingga menghantam bahu jalan secara kencang.

Mereka segera menghentikan mobilnya dan mendekat tapi sial orang yang di mobil itu bukanlah Jessica melainkan pria yang Jean yakini bernama Alex dan juga Nathalie yang sudah terluka cukup parah. Jean segera masuk kembali ke mobil dan melaju kencang, Jessica pasti belum jauh dari sini.

"Bawa mereka kerumah sakit dan jaga dengan ketat, mereka tidak boleh mati begitu saja."

"Baik komandan."

Marcus memerintahkan anak buahnya sebelum mengikuti laju mobil Jean. Jessica benar-benar licik mengorbankan ibu dan temannya sendiri untuk mengecoh mereka. Sial sekali.

Sementara Jessica sudah jauh berada didepan, manik hitamnya bisa melihat mobil Jean dan para kepolisian mengejarnya, Jessica meremas stir mobil kencang. Amarahnya sangat membara karena rencananya gagal saat tinggal selangkah lagi.

Jessica kembali menginjak gas menyalip banyak mobil didepannya. Dirinya tidak boleh tertangkap, jika dirinya harus mati maka Harsa harus ikut mati bersamanya. Jessica menatap tajam sebuah truk didepannya dan tak segan menyalip truk itu, suara klakson kencang dari si truk tak dihiraukan, setidaknya Jessica berhasil menjauh dari kejaran mereka.

Jessica sampai disebuah gudang bekas dipinggir kota, segera berlari kearah ruang eksekusi dan terkekeh menyeramkan melihat Taerra dan Harsa berusaha untuk kabur.

Dor!

Taerra jatuh terduduk setelah mendapatkan tembakan di kakinya. Harsa berteriak kaget dan berusaha menghentikan pendarahan di kaki Taerra dengan robekan bajunya.

"Bos."

Dor!

"Kalian tidak becus! Mereka akan berhasil kabur jika aku tidak datang. Pergilah ke depan dan halangi orang-orang yang masuk kesini."

Lactating [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang