Suara tawa lucu terdengar dikamar ini. Harsa yang tengah memakai pakaiannya tersenyum melihat Jinan bermain dengan boneka kaktus yang bisa meniru suara dan bergerak-gerak sendiri.
"Baby sedang apa? Senang sekali kelihatannya."
Harsa mendekat pada bayinya, dikecupnya pipi kemerahan Jinan dimana harum bedak khas sikecil tercium. Pagi ini Jinan sudah rapih dengan kemeja putih dan celana hitamnya.
"Kkaaa biiibbbuuu..."
"Iya sayang boneka, sini pakai sepatu nya dulu." Harsa memakaikan Jinan sepatu berwarna hitam. Hari ini Harsa dan bibi Marie akan berbelanja bulanan.
"Sudah tampan sekali baby."
Jinan terkekeh seraya memeluk leher ibu susunya erat. Harsa mengecup lagi pipi si bayi sebelum menggendong nya dan keluar mencari bibi Marie.
"Tampan nya tuan muda, sepertinya semangat sekali pergi keluar ya?" Bibi Marie memainkan tangan Jinan yang sibuk melihat pemandangan dari jendela mobil.
"Jiji selalu senang jika diajak keluar bi." Harsa mengusap kepala si kecil halus.
Bibi Marie menatap Harsa. "Itu artinya tuan muda butuh jalan-jalan. Seperti ketaman hiburan atau Timezone."
"Tuan Jean sedang sibuk bibi, kau tau sendiri tuan Jean tidak memperbolehkan jika keluar tanpa dirinya."
Bibi Marie tentu tau betul bagaimana posesif nya Jean pada Jinan. "Dari dulu pun tuan Jean selalu sibuk bekerja. Nyonya Tae terlalu memforsir putranya."
Itu memang benar, sejak remaja Jean sudah dipaksa mengerti tentang perusahaan. Jean melewati masa remajanya hanya mempelajari seluk beluk perusahaan keluarga nya saja tanpa tau apa itu bermain ataupun cinta. Sampai usia ya matang pun Taerra selalu membatasi kegiatannya bahkan sampai memilihkan seorang wanita untuk menjadi istrinya.
Kala itu Jean masih mempunyai ayah yang tidak terlalu keras namun semua itu pupus sejak ayahnya meninggal dunia. Semua urusan perusahaan dilimpahkan sepenuh pada Jean. Taerra tidak mau dengar ada kecacatan dalam pekerjaan Jean. Jean benar-benar hanya fokus pada pekerjaan nya tanpa bisa mengeluh.
"Bibi kita sudah sampai kenapa melamun?"
Lamunan bibi Marie akan Jean remaja buyar kala mendengar suara Harsa. Wanita tua itu hanya tersenyum kecil agar Harsa tak terlalu khawatir dan segera turun dari mobil.
Keduanya membagi tugas untuk berbelanja, bibi Marie akan belahan bagian perdagingan, sayuran dan buah-buahan sedangkan Harsa kearah kebutuhan Jinan, cemilan dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Sikecil Jinan ikut berjalan didepan Harsa, bayi itu tidak mau digendong atau didudukan di troli. Maka selama belanja Harsa terus memastikan Jinan tidak berjalan tanpa jangkauan nya.
"Biiibuuu~ nih."
Jinan menunjukkan diapers yang biasa dipakai nya, Harsa terkekeh kecil merasa gemas, diambil diapers itu."Baby membantu aku belanja ya, pintarnya." Diusapnya sayang kepala sikecil.
"Heeemm, tu buu.."
Akhirnya selama belanja Jinan menunjuk apa yang biasa dipakai olehnya, seperti bedak, shampoo, minyak telon dan sabun mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lactating [Nohyuck]
RomanceRate cerita ini 21+ jadi tolong berhati-hati dalam memilih bacaan. •••••• Harsa yang jatuh hati pada si ayah dari bayi yang disusui nya. Keduanya teman masa sekolah dan Harsa sudah jatuh cinta pada Jean sejak saat itu. Keduanya kembali bertemu oleh...