Chapter 17

1.9K 151 8
                                    

"Arghhh!!!"

Kamar temaram itu berantakan setelah menjadi sasaran mengamuk Jessica, wanita itu merasa kesal dan marah akan
hubungan Jean dan juga Harsa. Hatinya terasa sakit seolah ter-khianati, semua yang Jessica lakukan untuk merebut hati
Jean tidak ada yang berhasil satupun.

Tatapan tajam Jessica tertuju pada cermin yang memantulkan refleksinya.

Prang!

Cermin itu pecah berserakan setelah dihantam lampu tidur. Rasa ingin melenyapkan Harsa semakin tinggi.

"Aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan. Tak peduli berapa banyak yang menghalangi ku. Bagi ku kau hanya parasit yang dengan mudah aku lenyapkan Harsa."

Jessica menyulut sebatang rokok dan menghisapnya dalam, setidaknya nikotin ini bisa sedikit membuatnya tenang. "Kau
bermain-main dengan orang yang salah Jean. Kau itu hanya milik ku, milik Jessica. Tidak ada yang boleh merebut mu."

Brak!

Suara pintu terbuka secara kasar mengalihkan tatapan Jessica pada ibunya yang datang dengan wajah cemas.

"Jessica, Ricki sudah tertangkap. Polisi berhasil menangkapnya."

Nathalie yang tadi tengah bersantai menonton televisi dirumah mewahnya langsung terkejut melihat berita tentang
buronan yang berhasil tertangkap setelah 1 bulan melarikan diri.

Buronan itu Ricki sang pelaku pemerasan, penipuan, penganiayaan, pembunuhan beberapa orang-orang di pemerintahan dan juga pembunuh Jevino Djung ayah
dari Jean. Tentu saja Ricki melakukan aksinya atas suruhan Jessica dan kekasihnya, selama ini Jessica dan kekasihnya lah yang melindungi Ricki, namun sebulan yang lalu Ricki melakukan kesalahan yang mana para polisi langsung mengetahui indentitas nya dan segera diburu.

"Apa! Bagaimana bisa Bu. Aku sudah memberi banyak orang untuk melindungi nya. Bagaimana bisa dia tertangkap!"
Teriak Jessica tidak percaya, sekarang kepalanya semakin pusing takut kejahatan nya akan terkuak.

"Ibu juga tidak tahu Jessica! Ini semua salah mu, kenapa kau menyuruhnya untuk datang menemui mu disaat dia sedang diburu seperti ini."

Nathalie ikut takut kejahatannya
terbongkar dan ia akan mendekam di penjara. Nathalie tidak akan sudi, itu mimpi buruknya.

Jessica kembali berteriak dan menendang sebuah meja kasar. Jika Ricki sampai buka mulut semuanya akan tamat. Jessica memang menyuruh Ricki menemui nya untuk memberi Harsa pelajaran dan tidak menyangka ini akan terjadi.

"Cepat hubungi Mr. Braman, minta bantuan dia agar Ricki tidak buka mulut," ucap Nathalie kesal pada putrinya yang malah berteriak dan marah-marah tidak jelas.

Jessica segera mengambil ponselnya dan menghubungi Tuan Braman sang jaksa agung kekasihnya. Selama ini tentu saja Jessica tidak sendirian dalam menyembunyikan kejahatannya, ada petinggi pemerintahan yang melindungi
nya.

"Tidak di angkat." Sial, rasanya Jessica kesal sekali hari ini.

Nathalie menatap Jessica tajam. "Cepat temui dia sebelum semuanya berantakan Jessica. Aku tidak mau mendekam dipenjara." Nathalie pergi dengan cepat membanting pintu kamar putrinya.

Tak Jessica perduli kan ibunya yang pergi, ia kembali menelpon seseorang yang selama ini juga terlibat dalam semua masalah.

"Kenapa bisa Ricki tertangkap, kerjamu tidak becus! Bagaimana jika Ricki membuka mulutnya, kita akan tamat."

'Aku tidak tau jika para polisi sudah tau keberadaan kami, ini juga salah mu yang malah mengajak Ricki bertemu disaat
seperti ini. Kau yang bodoh Jessica dan aku bisa melarikan diri harusnya kau bersyukur. Karena jika aku yang tertangkap aku tidak akan segan membocorkan semuanya.'

Lactating [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang