selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
───
22. SITUASI MEMBINGUNGKAN
•••
Mata Rana sejak tadi tidak lepas dari bangunan besar di hadapannya. Rumah milik Raja dan Ratu sungguh di luar dugaan, benar-benar menyerupai istana. Masuk ke dalam rumah mereka semakin membuat Rana terpukau dengan kemegahan dan kemewahan yang terpampang nyata di depannya. Mata Rana di manjakan oleh barang-barang mahal yang di tata secara teratur dan rapih.
"Welcome to my house," ucap Ratu sambil tersenyum manis.
Pada akhirnya, Rana menyetujui ajakan Ratu dan meminjam beberapa buku untuk mengejar catatan-catatan yang tertinggal selama gadis itu di rumah sakit. Ratu merasa menang. Memangnya siapa lagi yang ingin berbaik hati meminjamkan buku untuk gadis itu selain dirinya?
Teman-teman di kelas bersikap acuh dan tidak peduli. Justru mereka senang jika ada seorang murid tinggal kelas. Artinya saingan mereka berkurang.
"Bukunya ada di ruang belajar gue, di lantai dua. Lo mau ikut gue ambil ke atas atau tunggu di sini?" tanya Ratu kepada Rana ketika mereka tiba di ruang tamu.
"Kayaknya gue tunggu di sini aja."
"Oke, gue ke atas dulu, ya," pamit Ratu kemudian menuntun langkahnya menuju lift yang ada di rumahnya dan meninggalkan kedua orang berbeda gender itu.
"Gue juga mau ke kamar dulu. Lo nggak apa-apa 'kan sendiri di sini?" tanya Raja yang sudah siap memanggul ranselnya yang berwarna hitam. "Atau, lo mau ikut gue ke kamar?" sambungnya dengan nada menggoda.
Rana sontak membulatkan matanya. Lantas gadis itu memekik, "Udah gila lo, ya?! Ngapain gue ke kamar lo?" tanya Rana dengan ekspresi jijik. Ia menatap Raja ketakutan.
"Siapa tau lo penasaran sama kamar gue? Kamar gue rapih kok, nggak berantakan. Kebetulan gue nggak suka kotor," Raja menjelaskan kondisi kamarnya.
"Gue nggak nanya."
Raja tersenyum kecut sebagai tanggapan, "Oke," kata Raja hendak pergi.
"Eh, bentar dulu!" Rana menahan pergelangan tangan milik Raja, membuat laki-laki itu membalikkan tubuhnya ke belakang.
"Kenapa lagi? Mau ikut beneran?"
Rana langsung menggeleng cepat, "Lo nggak bisa temenin gue dulu sampai Ratu ambil bukunya? Gue nggak mau sendirian," kata Rana meminta di temani. Rasanya tidak enak di tinggal sendiri tanpa pemilik rumahnya. Apalagi Rana untuk pertama kalinya datang ke rumah Ratu. Terasa sangat asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...