selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
───
23. KENAPA HARUS DIA?
•••
Pramariz menelusuri koridor rumah sakit. Ia bergegas menjauhi area gedung rumah sakit dan menuntut langkah kakinya menuju taman. Waktu sore hari itu, taman lumayan sepi karena sudah masuk jam para pasien untuk beristirahat. Pramariz sengaja memilih taman sebagai tempat tujuannya. Karena letaknya yang jauh dari jangkauan orang banyak.
Pramariz mengedarkan matanya ke sekeliling. Memastikan tidak ada orang yang ia kenali disana, Pramariz mengeluarkan ponsel dan mulai menekan sederet nomor seseorang. Ia memencet tombol hijau. Menempelkan ponsel di telinganya. Terdengar suara yang berdering.
Setelah deringan ketiga, suara itu berganti dengan suara bariton seorang pria yang menyahut dari seberang sana.
"Sore, Bos. Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin kamu mencari informasi seorang perempuan bernama Rana. Dia seumuran dengan Raja dan Ratu. Bersekolah di SMA Garuda Bangsa juga. Kumpulkan semua datanya dan kasih tau saya nanti di kantor," Pramariz memberikan perintah pada anak buahnya.
"Memangnya ada apa, Bos?"
Pramariz berdecak, "Kamu nggak perlu tau urusan saya. Cukup laksanain perintah saya. Secepatnya semua data Rana harus ada di tangan saya. Cari dari mana dia berasal dan siapa orang tuanya."
"Baik, Bos."
Kemudian sambungan terputus begitu saja oleh Pramariz yang mematikan panggilannya terlebih dahulu. Pria itu memasukkan kembali ponselnya ke dalam kantong celana. Ia memejamkan mata, menumpu tubuhnya di kursi besi taman rumah sakit.
Tiba-tiba terbesit nama Rana muncul di otaknya. Nama itu seperti nama yang ia berikan kepada salah satu anak kembarnya. Apakah gadis itu adalah salah satu anaknya yang dulu ia titipkan di panti karena Daniella tidak ingin mengurus anak cacat? Gadis itu tumbuh dengan baik dan menjadi gadis cantik. Tidak ada kecacatan pada dirinya. Atau, gadis itu adalah Rana yang lain?
Nama Rana tidak hanya satu di dunia ini. Mungkin ini hanyalah kebetulan. Namun firasat Pramariz mengatakan bahwa Rana memang anak kandungnya. Jika di lihat dengan teliti, Rana sangat mirip dengan Ratu. Tapi kenapa tidak ada yang menyadarinya?
Itulah mengapa Pramariz menyuruh orang suruhannya untuk mencari tahu tentang Rana, supaya ia bisa memastikan kebenarannya. Pramariz akan sangat senang sekali jika Rana sungguhan anak kandung yang ia titipkan di panti asuhan. Ia akan mengambil hak asuh Rana kembali dan membawa gadis itu ke dalam bagian keluarga Lescha.
Tidak peduli keputusannya akan ditolak mentah-mentah oleh Daniella ataupun anak kembarnya yang lain. Pramariz ingin menebus perbuatannya kepada Rana. Pramariz berani bersumpah bahwa semenjak ia menitipkan Rana di panti asuhan, ia merasa sangat bersalah karena telah melakukan kesalahan besar.
Anak yang terlahir dengan ketidaktahuan harus menjadi korban dan terpisah dengan keluarga beserta saudara kandungnya. Bukan salah anak jika dia terlahir cacat. Dia masih bayi dan suci, tetapi harus menyaksikan pertengkaran hebat antara Pramariz dan Daniella.
Pada akhirnya Pramariz mengalah. Dia sangat mencintai Daniella dan tidak ingin bercerai dengan wanita pujaan hatinya. Maka dari itu, mau tidak mau, dengan sangat amat terpaksa Pramariz menuruti perintah Daniella untuk menitipkan Rana di panti asuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...