selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
───
30. SALAH SASARAN
•••
Ivory merasa ada sesuatu yang telah terjadi antara Rana dan Samudera selama dirinya tidak bersekolah. Terbukti dengan keduanya yang saling menghindar─atau mungkin hanya Rana. Karena sering sekali Samudera berusaha mendekati Rana, namun gadis itu selalu mengajak Ivory dengan berbagai alasan agar bisa menghindari Samudera. Ivory yang tidak mengetahui apa-apa hanya mampu menuruti Rana, sebab gadis itu tidak bercerita membuat Ivory bingung setengah mati.
"Na!" Ivory seraya melepaskan genggaman tangan Rana yang menariknya entah ingin kemana. "Sebenernya lo kenapa sih sama Samudera?"
Langkah Rana berhenti seketika. Gadis itu menghela napas dan berbalik badan dengan senyuman tipis di bibir mungilnya, "Gue sama Samudera baik-baik aja, Iv," jawab Rana berbohong.
"Kalau kalian baik-baik aja, lo nggak bakal menghindar dari dia, Na," Ivory tidak percaya.
Rana menggelengkan kepala sembari terkekeh singkat, "Gue nggak menghindar. Lo tau 'kan kalau Samudera itu ngeselin. Gue nggak mau darah tinggi gara-gara deketan sama dia," Rana masih mencoba beralibi.
"Masalahnya nggak cuma sehari atau dua hari, tapi hampir seminggu lo nggak mau ngobrol sama Samudera. Pasti ada sesuatu yang terjadi sama kalian 'kan?" tanya Ivory memicingkan mata menyelidik.
Kepala Rana setengah menggeleng, "Nggak ada, Iv. "
"Cerita aja sama gue, Na. Gue temen lo," kata Ivory sedikit mendesak supaya Rana bercerita kepadanya.
"Iv," panggil Rana dengan menekankan nada bicara. "Masalah gue sama Samudera itu nggak penting. Toh, dari awal Samudera yang sok akrab sama kita. He is not our friend. Berhenti buat nanyain tentang hal ini," sambungnya tidak dapat di bantah.
Rana tidak ingin membahas ataupun mengingat kejadian seminggu yang lalu─kejadian yang menjadi awal hubungan antara Rana dan Samudera merenggang. Ia tidak membenci Samudera sedikitpun, akan tetapi perasaannya sekarang hanyalah kecewa. Ia membutuhkan waktu untuk kembali berinteraksi dengan Samudera seperti dulu.
Walaupun Rana tahu Samudera pasti mencium dirinya adalah di luar kendalinya. Tapi, bagaimana dengan perasaan yang dimiliki oleh laki-laki itu? Apakah itu juga ketidaksengajaan? Rasanya tidak mungkin. Rana benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan kalau nanti bertemu dengan Samudera. Sekalipun dia sudah berbaikan dengan Samudera. Semuanya terlanjur berantakan.
Ivory mengembuskan napas pasrah, "Okay, if you don't want to tell me," ujar Ivory tidak lagi memaksa. Bagaimanapun dia menghargai memaksa keputusan Rana. Mungkin Rana memang tidak akan bercerita, namun Ivory bisa menanyakan kepada laki-laki itu nanti ketika senggang.
"Lo nggak marah 'kan, Iv?" tanya Rana hati-hati sebab takut Ivory akan marah karena dirinya tidak ingin memberitahu gadis itu.
Ivory terkekeh geli, "Lo pikir gue anak kecil yang kalau rahasia-rahasiaan langsung musuhan? I respect all your decisions, Na. Gue cuma berharap, lo bisa mengatasi masalah yang terjadi antara lo dan Samudera. Kalau lo butuh temen cerita, lo bisa cerita ke gue," sahut Ivory mengulas senyuman manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH
Genç KurguKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...