selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
───
18. BONEKA SANG RATU
•••
Panggilan kepada El Jingga Battari kelas X MIPA A+, Victoria Freeza dan Florencia Kimberley kelas X MIPA A, dan Amora Salvadie kelas X MIPA B, diharapkan menuju Ruang BK sekarang.
Pengumuman yang disiarkan melalui pengeras suara terdengar di seluruh penjuru. Mendapati panggilan dari speaker yang tertempel di setiap sudut kelas, membuat Victoria menghentikan aktivitasnya yang sedang memakaikan kuteks di kuku panjangnya. Pandangan semua orang di kelas beralih kepada Victoria dan Florencia dengan penuh minat dan rasa penasaran.
"Vic, kenapa kita dipanggil? Apa ini ada hubungannya sama yang kemarin udah kita perbuat?" tanya Florencia sangat terkejut mendengar namanya terpanggil.
"Gue nggak tau," Victoria menggeram berang. Jika benar karena masalah perundungan terhadap Rana, siapa sekiranya yang berani melaporkan? Apa dia tidak tahu sedang berhadapan dengan seorang Victoria?
Ini untuk pertama kali pihak kesiswaan memanggil mereka dari seminggu mereka bersekolah di SMA Garuda Bangsa dan selama itulah Victoria bersama teman-temannya menjadi biang onar dan merundung murid dari kalangan bawah. Karena selama ini tidak ada yang berani untuk melaporkan sebab ancaman dari Victoria. Jika dilaporkan pun gadis itu pasti akan lolos hukuman karena memakai kekuasaannya.
"Victoria, Florencia, kalian silahkan keluar dan selesaikan masalah kalian," ucap sang guru pengajar di kelas A.
Victoria bangkit dari kursinya pergi keluar kelas bersama Florencia yang setia mengekor di belakang tanpa mengatakan sepatah kata pada sang guru. Kebetulan kelas A bersebelahan dengan kelas A+. Ketika kedua gadis itu baru selangkah meninggalkan ruang kelas, bertepatan El Jingga yang baru saja keluar dari kelasnya.
El Jingga langsung menghampiri kedua gadis itu, "Vic, lo serius udah mastiin CCTV aman?"
"Seratus persen gue jamin semua CCTV mati total," jawab Victoria dengan yakin.
"Terus kenapa nama kita bisa dipanggil?" El Jingga berdecak frustasi. Ia tidak ingin karena masalah ini berpengaruh pada nilai poin miliknya. Ia tidak mau dikeluarkan dari kelas A+ sebab memiliki poin yang kurang dari persyaratan kelas tersebut.
"Vic!" panggil gadis lain bernama Amora Salvadie yang merupakan salah satu teman Victoria. "Lo─"
"Kalau lo mau tanya alesan kita dipanggil, jawabannya gue nggak tau! So it's better to keep your fucking mouth shut," Victoria memotong ucapan Amora dengan cepat sebelum gadis itu mengulang pertanyaan yang sudah dilontarkan oleh El Jingga dan Florencia.
Akhirnya keempat gadis itu telah tiba di Ruang BK atau Ruang Bimbingan dan Konseling. Ruangan yang sangat luas dan berfasilitas AC serta dilengkapi poster-poster dengan berbagai tema─Stop bullying, stop smoking, love yourself dan lain-lain. Ruang BK memiliki ruangan konseling individu dan berkelompok.
Biasanya ruangan konseling individu digunakan supaya si konseli dapat merasa aman dan nyaman untuk menceritakan masalah yang di alaminya kepada konselor, sementara ruang konseling berkelompok adalah tempat untuk memungkinkan siswa-siswi menyelesaikan suatu persoalan terhadap masing-masing dari mereka yang memiliki masalah secara bersama-sama.
Ketika pintu terbuka terpampang sepasang siswa dan siswi duduk membelakangi pintu hingga Victoria tidak bisa melihat wajah orang itu. Ia menduga merekalah yang melaporkan perbuatan Victoria.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH
Ficção AdolescenteKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...