37. KERJA SAMA

1.5K 105 19
                                    

selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️

───

HAPPY READING

───

37. KERJA SAMA

•••

Matahari menyingsing ke ujung barat. Menyisakan setitik cahaya jingga ketika tiga laki-laki lain menginjakkan kaki di lobi rumah sakit. Sepertinya tempat berkumpul SIXTH bukan lagi di apartemen Sadewa. Mereka berpindah ke kamar inap dimana tempat Raja di rawat. Bahkan Pangeran sampai membawa beberapa permainan untuk dimainkan bersama. Untungnya kamar yang ditempati Raja adalah ruang VVIP. Jadi mereka bisa leluasa semaunya.

"Ratu kemana, Wa? Kok gue dari tadi nggak ngelihat dia?" tanya Pangeran merasa heran dengan keberadaan gadis itu yang menghilang secara tiba-tiba. Walaupun ini bukan sekali Ratu pergi tanpa mengabari, tetapi Pangeran tetap memiliki tanggungjawab menjaga Ratu ketika Raja belum mampu beraktivitas seperti semula.

"Dia izin pulang duluan abis di panggil sama kesiswaan. Tapi, gue nggak tau dia pulang ke rumah atau ke sini," Sadewa mengendikkan bahu. Tadi Ratu sempat mengiriminya pesan singkat yang berisikan kabar bahwa gadis itu akan pulang lebih awal.

Pangeran menjentikkan jemarinya teringat sesuatu, "Ini yang pengen gue bahas dari tadi," tukasnya seraya mendekatkan diri. "Emangnya dia di panggil karena masalah apa? Karena masalah dia di tampar sama Rana?" Pangeran kembali bertanya penasaran. Ia sangat kesal pada laman sekolah yang belum mengunggah berita terbaru.

"Bukan," Pandawa menggeleng. "Karena dia di tuduh ngelakuin percobaan pembunuhan ke Rana. Ratu di bilang pelaku yang ngedorong Rana ke kolam renang sampai Rana sekarat," sambungnya berbohong dan menyembunyikan kebenaran bahwa Ratu memang pelaku asli yang telah mencelakakan Rana.

Mata Pangeran kontan membulat lebar penuh ekspresi terkejut, "Serius? Di tuduh sama siapa?"

"El Jingga," papar Pandawa. "Katanya dia sama temen-temennya ada di sana waktu Ratu ngedorong Rana. Tapi, pas CCTV di cek, cuma ada El Jingga sama temen-temennya yang tersorot di CCTV dan nggak ada tanda-tanda Ratu di sana."

"Itu serius bukan Ratu yang ngelakuin 'kan?" tanya Pangeran sedikit ragu setelah mendengar cerita dari Pandawa. Karena dia sangat amat kenal dengan Ratu. Gadis manipulatif yang dapat menipu semua orang.

"Kenapa lo bisa tau secara detail? Padahal dari pagi tadi lo ada sama kita berdua," Kali ini giliran Sadewa dengan tatapan penuh selidik. Ia memicingkan matanya curiga, "Lo sekongkol sama Ratu buat bikin Rana sekarat tanpa sepengetahuan kita?" tanyanya seraya memandang iris Pandawa lekat.

Alih-alih merasa terpojok, Pandawa justru terkekeh manis. "Lo lupa gue siapa? I'm a hacker, bro! Bahkan seluk beluk Garuda Bangsa juga gue tau," ujar Pandawa dengan nada sombong. Wajahnya terangkat angkuh.

Pangeran mendengus, "Sok banget lo!" desisnya seraya menendang tulang kering Pandawa lantaran tangannya penuh membawa barang.

"Loh, bener 'kan yang gue bilang? Tanpa gue, kalian nggak dapet informasi penting tentang Garuda Bangsa," Pandawa membusungkan dada dengan tampang yang membuat Pangeran ingin memukul wajahnya.

"Yeah thanks then," sarkas Pangeran datar. Memutar matanya malas mendengarkan Pandawa memamerkan keahliannya dalam bidang teknologi. "Terus mereka kena hukuman apa abis nuduh Ratu yang ngelakuin?" tanyanya semakin penasaran.

"El Jingga di rehabilitasi karena di duga punya penyakit halusinasi. Dia nggak mau ngaku kalau itu perbuatannya," Pandawa menarik napas. "Nggak cuma itu. Waktu di ruang kesiswaan dia nyekik Ratu dan itu semakin memperkuat dugaan guru-guru kalau El Jingga emang psikopat," kata Pandawa yang mengetahui secara detail hasil dari yang Ratu ceritakan kepadanya.

THE SIXTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang