selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
───
15. SELAMAT DATANG DI NERAKA
•••
⚠️WARNING⚠️
PART INI MENGANDUNG
ADEGAN KEKERASAN DAN
SADIS!Victoria Freeza. Nama yang tercantum pada name tag di sebelah dada kanan. Dialah pelaku pemukul Rana sampai pingsan dan membawa gadis itu ke toilet lantai empat paling pojok, di bantu oleh teman-temannya. Toilet di sana jarang sekali di kunjungi banyak orang karena letaknya terlalu jauh dari jangkauan orang banyak sehingga toilet itu tampak menyeramkan.
Itulah alasan Victoria memilih tempat ini, supaya orang lain tidak mengetahui aksinya.
Victoria membaca sticky note milik Rana─yang di ketahui adalah tulisan Raja. Wajahnya berubah masam. Emosinya kian mendidih. Victoria tidak bisa menahan amarahnya untuk meledak. Rasanya kesal sekali membaca kalimat-kalimat itu. Ia mengambil korek api di kantongnya dan mulai membakar semua sticky note sampai hancur tak tersisa. Kemudian membuang makanan dari Raja ke tong sampah dan membakarnya lagi.
"Mau sampe kapan kita nunggu dia, Vic?" tanya salah satu temannya sudah jenuh karena terlalu lama menunggu. Dia tidak sabar ingin menyiksa.
"Tunggu dia bangun," jawab Victoria tanpa menoleh. Tatapannya masih terkunci pada kobaran api yang kian lama membesar, seperti itulah amarah Victoria sekarang.
"Bangunin secara paksa aja," desak temannya yang lain.
Ide bagus. Victoria langsung berjalan ke arah Rana yang terlelap. Kakinya terangkat, lalu menendang-nendang tubuh mungil Rana. "Woy, bangun lo!" seru Victoria, namun tidak mendapatkan jawaban. Victoria kembali menggoyang-goyangkan tubuh Rana menggunakan kakinya sedikit lebih keras. "Bangun, anjing!" teriak Victoria kencang, mulai gregetan.
Temannya berdecak kesal melihat Victoria terlalu bertele-tele. Dia masuk ke dalam bilik dan mengambil gayung yang berisi air penuh. Ia keluar dari bilik dan mendorong tubuh Victoria agar bergeser. "Kelamaan. Siram aja pake air," ujar temannya itu kemudian menumpahkan air di dalam gayung ke tubuh Rana.
Victoria sendiri sedikit terkejut karena temannya itu ternyata memiliki keberanian yang sangat besar. Namun, Victoria tersenyum miring ketika melihat tubuh Rana perlahan menggeliat seperti cacing kepanasan.
Pemandangan pertama kali saat Rana membuka adalah dirinya sudah di kerubungi oleh empat perempuan. Ia bisa mengenali satu di antaranya. Bukan Victoria, melainkan perempuan yang sedang memegang gayung alias si pelaku yang mengguyur tubuh Rana hingga sekujur tubuhnya basah kuyup.
"Susah banget sih lo di banguninnya," hardik Victoria sambil menoyor kepala Rana dengan telunjuknya. "Jadi, kayak gini bentukan cewek yang lagi deket sama Raja? Gue pikir selera Raja bagus, ternyata serendah lo," sindirnya memasang wajah angkuh.
"Kalian siapa? Ada masalah apa sama gue?" tanya Rana menatap satu-persatu wajah yang baru pertama kali ia lihat.
"Wah, dia belum tau lo, Vic. Padahal lo 'kan terkenal," salah satu gadis yang berteman dengan gadis bernama Vic itu memprovokasi.
Victoria mencengkram pipi Rana kencang hingga Rana bisa merasakan kuku-kuku Victoria yang panjang menancap di pipinya. "Lo nggak kenal sama gue?" tanya Victoria menatap tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH
Novela JuvenilKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...