"Ada apa?" tanya Dion pada ketiga laki-laki berbeda usia dihadapannya.Dion dibuat heran dengan sang Daddy yang tiba-tiba mengajaknya berkumpul di ruang tamu setelah makan malam.
"Kami mau minta maaf" jawab ketiganya serentak membuat Dion sedikit terlonjak kaget.
"Hais harus berapa kali Dion bilang kalo Dion udah maafin kalian" ucap Dion menghela nafas panjang.
"Udah kan? Dion mau ke kamar" ujar Dion berdiri dari duduknya lalu melangkah hendak pergi menuju kamarnya sebelum sebuah kalimat menghentikan langkahnya.
"Apa perlu kita usir saja 'dia' " celetuk Tristan sambil mengusap wajahnya kasar. Rasa bersalahnya tetap masih menghantui dirinya meski Dion sudah berkata bahwa ia sudah memaafkannya.
"Jangan sekarang" ucap Dion membuat semua atensi mengarah padanya.
"Terus kapan? nanti dia macem-macem lagi sama kamu, Bukannya malah bagus kalo dia gak ada di mansion ini" ujar Tristan yang nampak bingung dengan pemikiran adiknya.
"Justru nanti malah makin gak bagus" balas Dion membuat ketiga laki-laki itu semakin bingung.
"Haih~ mereka punya otak gak sih?" tanya Dion lelah dalam batinnya.
"Udah kalo mau di maafin cukup cuekin dia aja, bisa?" lanjut Dion membuat ketiga laki-laki lainnya mengangguk dan lagi secara serentak.
Setelahnya Dion pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Entah mengapa ia merasa ingin sekali langsung menjatuhkan dirinya di kasur empuk miliknya itu.
*Udah ngantuk Dion guys -_-
.
.
.
.
.
.
.
Pagi yang cerah mengawali hari minggu Dion. Kini Dion tengah joging sendiri tanpa teman.
Bian? anak itu sedang enak-enaknya liburan bersama keluarganya bahkan saat tadi Dion ajak, Bian menolak dengan sangat menyebalkan.
"Duh sorry nih Yon, gue lagi ada di BALI" ucap Bian dan berteriak saat mengatakan bali. Lalu dengan tidak tau malunya Bian mengubah panggilan yang tadinya hanya suara menjadi panggilan video.
"Nih Yon gue gak bohong, Liat noh, noh, noh gue di bali kan. Lo kalo mau joging bareng kesini aja nanti gue mau kok" ujar Bian semangat dan dengan senyum lebarnya menunjukkan pemandangan pulai bali yang uhh sangat indah.
"Lo kalo ngomong suka bikin pengen mukul yah, mau gue kesitu juga ujung-ujungnya gak jadi joging" balas Dion dengan malasnya.
Dapat Dion lihat juga Papah Regas, Mamah Ghea, dan Bang Rafa. Dion sedikit menyapa mereka melalui panggilan video tadi. Dan akhirnya panggilan diputus oleh Bian yang katanya ada urusan mendadak.
Dion juga tau jika sahabatnya berbohong. "Paling juga mau liat ciwi-ciwi di pantai" pikir Dion.
Dion terus berlari kecil hingga sampai di taman kota. Dion yang agak lelah pun memutuskan untuk duduk di salah satu kursi di taman.
Taman juga terlihat ramai dengan kedai-kedai makanan yang ada disekelilingnya serta para anak-anak yang tengah bermain bersama di area bermain anak-anak.
Saat sedang melamun Dion dikejutkan dengan tepukan seseorang di bahunya. Dion menoleh dan mendapati Ezra yang seperti juga habis joging.
"Sendiri?" tanya Erga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DION [END]
Teen Fiction"berdamai dengan semuanya untuk mendapatkan akhir yang seharusnya?" -Dion Rekhano Atmadja highest rank # 1 - brothership # 1 - dino # 1 - scoups # 1 - yoonjeonghan # 1 - bungsu # 2 - seventeen # 8 - boy # 8 - booseungkwan # 11 - choiseungcheol Belum...