Origin

13.9K 614 103
                                    

"Jenderal Lee, apa yang Anda lakukan? Mengapa kita kembali dari perbatasan sungai? Invasi harus segera dilaksanakan sesuai perintah Yang Mulia Raja!"

Lee Hansol, pria berusia pertengahan 40 tahun, berpangkat sebagai Jenderal kepercayaan yang diperintahkan untuk memimpin invasi ke wilayah Dinasti Ming yang letaknya di Barat Laut Korea, memilih untuk mengingkari utusan dan melancarkan kudeta.

Lebih dari dua ratus prajurit yang mengikutinya dalam invasi tewas terbunuh, mereka yang tidak ingin menjadi sampah pengkhianat Kerajaan—bertarung melawan pasukan khusus Jenderal Lee yang berakhir dengan putusnya nafas dan kehidupan.  

Hari itu, tahun 1387 Masehi, sungai Yalu di Goryeo nyaris berubah menjadi lautan darah yang berasal dari gelimpangan jenazah prajurit setia Kerajaan. Menjadi saksi bisu sebuah pengkhianatan terbesar dalam sejarah dari seorang Jenderal yang berakhir menggulingkan Raja Jeong Yoonsok serta Putra Mahkota Jeong Yoongi.
 
Selepas kudeta besar-besaran yang begitu mengguncang seisi Kerajaan, Jenderal Lee beserta seluruh pengikut setia yang notabene adalah pasukan khusus terkuat Kerajaan, melantik dirinya sendiri sebagai Raja dan mengubah nama Dinasti menjadi Joseon. Melakukan perombakan besar-besaran akan peraturan upeti rakyat hingga batas wilayah, membuat sebagian daerah-daerah sekeliling Istana yang sebelumnya masih berdiri sendiri tanpa otonomi, tunduk secara paksa dan menjadi bagian dari Kerajaan, perluasan wilayah secara anarki. 

Lembaran awal mula lahirnya Dinasti Joseon di bawah kepemimpinan Lee, serta padamnya cahaya karena sebuah pengkhianatan yang akan memiliki imbas tidak terkira besar pada generasi-generasi selanjutnya. 

--- 

Masa kini. 
 

"Pangeran! Jangan berlari, kumohon... astagaaa!!" 

Seorang gungnyeo atau dayang Kerajaan tergopoh-gopoh menghampiri tubuh mungil yang kini terjerembab di atas pasir. Mengotori pakaian yang terbuat dari sutra halus dengan aksen burung Phoenix di tiap sisi lengan. 

"Pangeran Donghyuck,  adakah yang sakit? Tolong dengarkan ucapanku sekali saja..." 

Minha, seorang dayang senior yang ditugaskan untuk selalu mendampingi pangeran kecil itu tampak berusaha membersihkan pakaian kebesaran milik Donghyuck.  

Lee Donghyuck, Pangeran ketiga yang lahir dari rahim Selir pertama Raja Lee Youngho. Sedangkan Pangeran pertama yaitu Lee Mingyu dan Pangeran kedua, Lee San merupakan keturunan resmi dari Ratu, menjadikan Lee Mingyu sebagai Putra Mahkota calon penerus takhta yang sah. 

Donghyuck kecil tidak terlalu dekat dengan kedua kakaknya, selain dikarenakan berbagai aturan Kerajaan yang begitu ketat membatasi dan memonopoli, jangan lupakan jika Donghyuck merupakan keturunan gundik. Sebaik apapun tingkah dan krama Donghyuck di Istana, tidak pernah sekalipun mengubah tatapan Ratu pada dirinya.  

Entah mengapa, Ratu Bae Joohyun seakan menganggap kehadiran Donghyuck sebagai ancaman bagi posisi kedua putranya. Seyogianya, Donghyuck tidaklah dapat dibandingkan dengan kedua kakaknya.  

Selain terpaut umur yang cukup jauh—8 dan 7 tahun dari kedua kakaknya—keahlian Donghyuck nyaris nol. Dalam segi apapun. Donghyuck, Pangeran kecil yang kini berusia sepuluh tahun tu imasih tidak dapat membidik dengan tepat sasaran dari tarikan busur panah. Yang mana hal itu dikuasai dengan sempurna oleh kedua kakaknya di usia tujuh tahun.  

"Nona Minha, apakah hari ini kunjungan dari Petinggi Jung akan tiba?" 

Minha yang masih berusaha menepuk-nepuk debu dan pasir dari pakaian Donghyuck, mengangguk dan mengiyakan. 

"Rombongan keluarga Petinggi Jung akan tiba sekitar tengah hari, Pangeran. Kenapa?" 

Donghyuck mengulum senyum, bibir tebalnya mengerucut menahan lengkungan. Pipi gembilnya terjalari rona kemerahan. 

KINGDOM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang