3. meet again

1.7K 151 7
                                    


Setelah memakai bajunya, Pooh menutupi tubuh Pavel dengan selimut dan mengecup lembut kening orang itu

Pavel merasa sedikit terusik namun dia tetap melanjutkan tidurnya, melihat itu Pooh tersenyum gemas.

Tak lama hp nya berbunyi, itu dari ayahnya "hm baiklah aku akan segera kesana"

Setelah bicara demikian Pooh pergi sambil meninggalkan beberapa lembar uang, pasalnya yang dia tahu orang itu adalah pekerja di club ini.

Jadi Pooh merasa tidak enak jika pergi begitu saja .

***

Hari sudah semakin siang, Pavel Kembali ke rumahnya dengan tubuh lelah.

Dia tidak ingat apa yang sudah dia lakukan tadi malam. Namun yang jelas saat bangun ada rasa tidak nyaman di bagian bawahnya

Pavel berpikir dia pasti melakukan sesuatu di kamar itu sendirian saat dia mabuk.

Inilah yang Pavel tidak suka dari alkohol, bisa menyebabkan dirinya tidak ingat apapun, itu sangat menyebalkan.

Tanpa ingin banyak berpikir lagi Pavel pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Namun saat dirinya bercermin, dia terkejut melihat pantulan dirinya, begitu banyak bercak merah di dada dan lehernya , dan di bagian paha dalam nya juga

"Sial... Siapa yang melakukan ini padaku?!"teriaknya.

Setelah beres dengan urusan menelusuri tubuhnya.
Pavel makan dengan wajah marah, dia melahap dengan ganas sayur yang menjadi menu makan siangnya

Dia sedang berpikir siapa yang berani mengambil keperjakaan nya.

Pavel itu anak baik, dia tidak pernah melakukan sex dengan siapapun. Bahkan berciuman saja masih bisa terhitung dengan jari tangan satu.

Ada alasan lain dia tidak melakukan sex , dia sedikit trauma dengan masa remaja nya. Ada masa kelam dimana dirinya dulu hampir di perkosa oleh teman lelaki ibunya saat dirinya masih duduk di bangku SMP.

Jadi setiap dirinya berpacaran, dia akan bertanya pada pasangan untuk tidak melakukan sex sebelum menikah.

Namun kini dia bingung sendiri bagaimana dia tidak merasa takut ataupun ingat dengan wajah orang itu.

Memikirkan semua itu membuat paval pusing. Dia menyudahi acara makannya dan lebih memilih pergi ke apartemen temannya sai.

***
Suara bel berbunyi. Sai yang sudah bersiap untuk tidur mau tidak mau harus kembali bangkit untuk membuka pintu

"Siapa?"tanyanya sambil menatap malas orang di luar pintu

"Phi..."
"Ohhh kenapa?kau pasti lapar kan, tidak tidak aku sedang tidak mau memasak, aku mau tidur semalam aku benar benar tidak tidur!"ujar sai hampir menutup pintu

Tapi Pavel menahannya"phi ini semua salahmu!!"

"A..apa maksudmu?"

**

Merekapun minum kopi bersama di taman yang tak jauh dari gedung apartemen mereka.

"Shiaa... Kau serius?"tanya sai kaget saat Pavel menceritakan semuanya

"Bagaimana jika orang yang melakukannya itu om om yang sudah beristri, phiiii.... Tubuhku ternodaii!!"
Teriak paval Masih tak terima

"Hey tenang dulu.... Apa kau benar-benar tidak mengingatnya?"

"Berapa kalipun aku mencoba aku tetap tidak bisa mengingatnya!"ujar Pavel seraya menyesap kasar kopi dinginnya

"Sebenarnya di club kami punya batasan usia "

You Are My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang