Cahaya matahari masuk ke sela sela jendela kamar mengganggu seseorang yang masih nyenyak dalam tidurnya,
Remang remang suara orang lain yang sedang menelpon sedikit membuat telinganya tak nyaman
"Vel aku pikir kau di culik karena tak kembali"ujar seseorang di seberang telepon
"Maaf phi... Aku ketiduran disini! Apa tin sudah bangun?"ucap Pavel seraya berjalan menuju jendela membuka sedikit gordeng nya
"Dia masih tidur, Tidak apa apa jika kau ingin istirahat sendiri disana. Lagipula aku tidak punya jadwal hari ini. Jadi aku yang akan menjaga tin dan ibu"
"Hm baiklah terimakasih phi..."
Telponpun terputus.
Pavel lalu memandang orang yang masih tertidur di ranjangnya,
"Dia tidur seperti orang mati saja"Gumamnya
Pavel yang masih dengan baju mandinya pergi ke dapur untuk membuat kopi dan tak lama dia kembali lagi ke kamar dan duduk di meja rias nya sambil menyilangkan kakinya, itu sedikit menampilkan paha putihnya.
Pooh yang sebenarnya sudah merasa terganggu dengan sinar matahari kini mulai bangkit walau dengan mata yang masih terpejam
Dia duduk sambil menggaruk tengkuknya, lalu mulai memperjelas pandangannya.
Meski ada sedikit rasa pening karena mabuknya semalam, tapi itu tidak terlalu parah.
Pooh menatap Pavel di hadapannya dan tersenyum
"Ini benar benar mimpi yang indah"gumamnya"Hm aku juga berpikir ini mimpi , tapi rasa kopi ini begitu nyata di lidahku, jadi aku rasa mungkin ini nyata"ujar Pavel sambil menyesap kopinya
"Hihi... Wajah juteknya masih sama seperti dulu. Phi bisakah aku menyentuhmu"ucap Pooh masih dengan senyum bodohnya
"Apa dia benar-benar menganggap ini mimpi"gumam Pavel kesal
Diapun menghentakkan kakinya dan berdiri, lalu tangannya terulur membuka tali yang mengikat baju mandinya hingga tubuh bagian depannya terekspos
Dan Pooh membolakan matanya melihat itu
"Phii..."Pavel berjalan perlahan mendekati Pooh dan merangkak ke kasur, Pooh semakin mundur dan mundur hingga dia kembali terbaring dengan Pavel yang ada di atasnya
"Phi..."Pooh terlihat gugup
"Sudah bangunkan?"tanya Pavel
Pooh mengangguk ragu.
Lalu Pavel kembali menegakkan badannya dan duduk di samping Pooh. Pooh pun ikut duduk dengan wajah sadar nya
"Jika sudah bangun pergilah mandi, ada banyak hal yang harus kita bicarakan"ucap Pavel sambil kembali menalikan bajunya
Pooh terdiam sesaat lalu keluar dari selimutnya, dia hampir berdiri sebelum rasa dingin menerpa bagian bawahnya, Pooh dengan cepat kembali menutupinya.
"Phii apa semalam kita..."
"Kau ingin kita bicara sekarang atau kau berpakaian dulu Pooh?"
"Oo.. iya .. baiklah aku akan pergi mandi dulu"ucap Pooh gugup, diapaun memakai handuk yang sudah Pavel siapkan di sisi ranjang dan pergi ke kamar mandi.
***
Setelah keluar Pooh mencari bajunya yang semalam namun itu tak ada dimanapun,
Seolah tahu apa yang membuat Pooh lama Pavel berteriak di ruang tamu
"Bajumu ada di lemari!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Фанфикkarena kejadian tak terduga membuat pavel harus menghindari muridnya yang bernama pooh. namun di tahun ajaran baru, dirinya malah menjadi wali kelas dimana pooh berada hingga akhirnya dirinya mau tidak mau harus bertemu dengan anak itu setiap hari...