Pavel mencengkeram bahu Pooh keras saat benda panjang itu memasukinya
"Ah!!"
Dia melingkarkan kakinya di pinggang Pooh untuk memperdalam penyatuannya
Sedangkan Pooh bergerak cepat, tubuhnya menghujami Pavel yang berada di bawahnya
Sofa yang sedang mereka duduki tampak berdenyit mengikuti pergerakan kedua sejoli di atasnya
"Ahhh ahh.. ahh ahh ahh..."desah Pavel
Pooh mengulum telinga Pavel dan menjilatinya hingga membuat Pavel tak bisa menahan suaranya
Pooh semakin gencar mempercepat pinggulnya menanamkan miliknya yang sudah membengkak
Mencari kepuasan yang di inginkan tubuh masing-masing .
Merasakan itu membuat Pavel sedikit meringis.
"Pooh pelan pelanh..."gumam Pavel
"Kenapa phi... Apa ini sakit?"tanya Pooh khawatir
"Tidak, aku hanya ..."
Pooh menghentikan sejenak aktivitas nya dan memandang wajah Pavel.
"Ada apa phi? Apa dokter mengatakan sesuatu? "Tanya Pooh penasaran
Pavel menatap Pooh dengan bingung dia hampir saja keceplosan mengatakan yang sebenarnya
"Ehh tidak Pooh, perutku masih sedikit sakit, jadi aku minta kau untuk bersikap lembut"jawab Pavel ragu
"Ohh baiklah phi... Maafkan aku. Seharusnya aku tidak menginginkan ini"ujar Pooh seraya melepaskan dirinya dari dalam Pavel
Pavel memasang wajah kecewa saat merasakan miliknya hampa dan kosong
"Pooh bukan aku tidak mau, jangan salah paham"
"Tidak phi .. aku seharusnya berpikir jernih, kau baru saja pingsan dan mengalami hari yang buruk harusnya aku menyuruhmu istirahat, maafkan aku"
Melihat wajah Pooh yang menyesal membuat Pavel merasa bersalah
"Pooh...""Phii pakai bajumu dan pergi tidur, aku akan mandi lebih dulu"ucap Pooh seraya berjalan ke kamar mandi
Pavel mengerutkan bibirnya
"Aku meminta dia untuk pelan pelan bukan menghentikannya "gumamnya kesalPooh menatap dirinya di cermin
"Ahh aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diri, bagaimana bisa aku tidak memikirkan nya" ujarnya , Pooh pun mencuci wajahnya sebelum sebuah tangan melingkar di pinggang nyaPooh tersentak kaget,
Lalu dia menatap cermin dan melihat pantulan orang yang memiliki tangan itu."Phii... Apa kau mau mandi juga?"tanya Pooh
"Kita selesaikan dulu yang tadi"
"Tidak bisa phi. Kau harus istirahat . Kenapa belum memakai baju?"
"Pooh Itu harus keluar dulu, itu setengah jalan dan kau tiba-tiba mencabutnya. Aku sangat kesal kau tahu!"
Pooh membalikkan tubuhnya dan menatap Pavel
"Aku hanya merasa bersalah karena tidak memikirkan keadaan mu, maafkan aku karena tidak bisa mengendalikan diri "
"Aku tidak peduli, aku suka kau yang seperti itu, tadi aku hanya mengatakan untuk bersikap lembut, bukan malah menghentikan nya, kau terlalu berlebihan memikirkan nya Pooh"
Ujar Pavel dengan wajah kesal"Hm maafkan aku, kalau begitu kita mandi bersama "
"Ish Pooh... Aku mau itu!!"
Pooh terkejut mendengar suara manja Pavel yang berteriak padanya, Pavel menatap Pooh lalu mendorongnya hingga Pooh terduduk di wastafel
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
Fanfickarena kejadian tak terduga membuat pavel harus menghindari muridnya yang bernama pooh. namun di tahun ajaran baru, dirinya malah menjadi wali kelas dimana pooh berada hingga akhirnya dirinya mau tidak mau harus bertemu dengan anak itu setiap hari...