7. one step closer

1.6K 119 2
                                    

Hari sudah semakin sore, Pooh dan Pavel masih berbincang di selimut yang sama.

Ya, mereka sedang berada di kamar Pavel, aktivitas panas itu berlanjut hingga ke ruangan ini.

"Phi... Jadi.. apa kita berpacaran?"tanya Pooh sambil menatap Pavel yang memejamkan matanya

"Apa maksudmu?"
Tanya Pavel bingung

"Aku sudah menyatakan perasaan ku dan kau juga tidak menolak"

"Tidak menolak bukan Berarti menerima"

"Jadii..."

Pavel membuka matanya lalu mengarahkan pandangan nya pada pooh
"Apa yang kau harapkan? Tentu saja kita tetap murid dan guru "

"setelah sejauh ini kau masih hanya menganggap ku murid mu?"

"Tentu saja Pooh... Kenapa? kau ingin aku jadi pacarmu?"

"Tentu saja phi"

"Tidak Pooh... Jangan terlalu berharap, aku tidak bisa menjalani hubungan seperti itu "

Pooh membuang nafas dengan wajah kecewa.

"Kita tidak ada hubungan apa-apa tapi aku tidak akan menyuruhmu untuk berhenti menyukaiku, itu perasaan mu jadi aku tidak berhak menahannya "lanjut Pavel bicara

Pooh tersenyum mendengarnya
"Hm baiklah, aku rasa untuk saat ini itu sudah cukup bagiku"

"Ya.."jawab Pavel lalu kembali memejamkan matanya

"Phi apa kau lapar? Apa kita harus memasak lagi?"tanya Pooh

"Tidak... Aku ngantuk, pergilah jika ingin pergi dan makanlah jika mau"jawb Pavel sambil membenarkan posisi nya mencari kenyamanan di bantalnya

"Tapi aku tidak bisa memasak phi..."rengek pooh

"Lakukan saja apa yang kau mau, atau kau bisa pulang dan minta makan pada kokimu!"ucap pavel final.

Pooh mengerutkan bibirnya, dia tadinya bermaksud untuk membawa Pavel untuk pergi keluar sekalian makan malam di luar

Tapi tampaknya Pavel memang kelelahan, jadi Pooh memakai pakaiannya dan pergi ke dapur

Saat dia sedang melihat lihat isi kulkas, dering hp nya terdengar hingga menghentikan aktivitas nya

Pooh meraih hp nya yang ada di meja lalu mengangkat telponnya
"Halo.."

"Pooh pulanglah sekarang, ayah ingin mengajakmu makan malam dengan teman ayah"

"Kau bisa pergi tanpa aku!"

"Teman ayah juga memiliki anak yang sebaya dengan mu, jadi mungkin kau juga bisa berteman dengannya "

"Hhhh.... Apa harus?"

"Tentu saja! Aku dengar dia bersekolah di tempat yang sama denganmu, mungkin saja kau kenal dia"

Pooh terdiam sesaat.
"Hmm... baiklah, aku akan segera pulang"

"Oke bagus, ayah akan menunggumu!"
telpon pun terputus.

Pooh menghela nafas seraya melirik bahan bahan nasi goreng yang tadinya akan di masak

Diapun memasukkan kembali semuanya ke dalam kulkas sebelum berjalan ke kamar Pavel untuk melihat keadaan gurunya itu

Ternyata Pavel sudah tertidur pulas, Pooh menutupi gordeng kamar dan menyalakan lampu lalu dia kembali menatap Pavel sesaat dan mencium keningnya

"Phii aku pulang yahh..."ucapnya , tak lama Pooh menutup pintu kamar dan pergi dari rumah Pavel.

***

You Are My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang