35. together

747 94 2
                                    

Pooh sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan karier nya, meski dulu semua fasilitas yang dia dapat dari ayahnya membuat dia hidup dalam kenyamanan,

Namun Pooh juga diam diam menghasilkan uangnya sendiri dan mendirikan perusahaan kecilnya sendiri.

Tampaknya dia memang sudah memikirkan kemungkinan seperti ini di masa depannya.

Dan hal ini tidak di ketahui siapapun. Termasuk ayahnya.

Pooh pergi menggunakan taxi ke tempat itu, dia membangun bengkel di daerah pinggir kota yang lumayan jauh dari tempat Pooh tinggal saat ini.

"Tuan tin?"ucap salah satu pekerja menyapa.

"Lama tidak bertemu p'rain!"Pooh menjabat tangannya dan memeluknya

Rain adalah seorang pengangguran yang putus asa 5 tahun lalu. Dia hampir bunuh diri karena tidak bisa menyelamatkan adiknya yang harus di operasi, dan saat itu Pooh menyelamatkan nya.

sejak saat itu Pooh menyuruh rain untuk mengurus tempat yang sudah dia beli dengan uangnya itu, tempat itu hanya gedung murah yang sudah kusam. Merekapun merenovasi nya dan menjadikannya bengkel.

Namun sejak Pooh pindah ke bangsaen, mereka tidak lagi bertemu, walau komunikasi masih mereka lakukan lewat telpon.

Dan penghasilan bengkel itu seiring waktu meningkat ketika Pooh sudah bisa bekerja dan mengirimkan uang untuk mengembangkan tempat itu.

Hingga sekarang bengkel itu terkenal dengan kehebatan montir nya yaitu rain.

"Hm.. sudah lama kau tidak kemari, kau mau minum apa?"tanya rain sambil menggiring Pooh menuju ruangannya

"Apa saja.."

"Kopi pahit atau soda buah?"

"Kau lebih tahu apa yang ku butuhkan saat ini"

"Haha baiklah..."

Merekapun bicara di dalam.

"Jadi masalah apa kali ini?"tanya rain to the point

"Apa tidak bisa phi membiarkan aku melamun dulu?"

"Pooh Pooh... Aku sedang mengkhawatirkanmu , wajahmu mengatakan segalanya"

Pooh tersenyum sesaat sebelum bicara.
"Aku sudah memutuskan hubungan dengan ayahku"

Rain sedikit terlonjak.
"Benarkah? Woah kalau begitu selamat, tujuanmu akhirnya tercapai! Lalu apa yang kau bingungkan?"

"Aku belum mengatakan apapun pada pacarku"

"Pacar? Gurumu itu?"

"Hm"

"Kenapa?"

"Phi .. sesekali menonton tv untuk bersantai jangan terus berkutit pada mesin"ucap Pooh kesal

"Owh kenapa kau kesal?"

"P'pavel sekarang sudah menjadi bintang, dia sudah debut menjadi aktor "

"Woahhh kejutan lagi, aku turut senang"ucap rain lalu meminum sodanya

"Tapiiii... Ayahku hanya akan merestui kami jika kami punya anak lagi, bukankah itu gila?"

Rain mengangguk mengerti, dia terdiam sesaat sebelum bicara lagi
"Lalu apa masalahnya?"

"Phi ... Kehidupan p'pavel baru saja masuk pada kesuksesan nya, apa menurutmu dia akan setuju. Lagipula aku tidak akan setuju di paksa seperti ini"

Rain kembali mengangguk dan berpikir sejenak.

"Hmm ... Pooh ada baiknya kau bicarakan ini langsung dengan pasanganmu, kalian sedang hidup bersama setelah sekian lama berpisah. Maka apapun yang terjadi harusnya kalian tanggung bersama juga. Terlepas dari apa kesibukan kalian berdua. Aku mengerti tentang kau yang tidak ingin membuat reputasi Pavel hancur. Tapi kau tidak tahu bagaimana tanggapan dia jika dia tahu kan?"

You Are My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang