31. good or bad

915 92 3
                                    

Beberapa hari kemudian.
Pavel membawa Pooh untuk menengok ibunya di rumah sakit.

Dan pertama kali mereka bertemu, mereka malah saling mematung. Melihat itu Pavel merasa bingung

"Ibu.. Ini Pooh , dia pacarku, ayah dari anakku tin"ucap Pavel memecahkan keheningan

Pooh lalu tersadar dan langsung memberi salam pada ibu mertuanya itu.

Ibu pavel masih terdiam sambil berpikir

"Ibu ada apa?"tanya Pavel lagi

"Nak... Jika aku tidak salah ingat. Bukankah kau anak yang pernah aku bantu saat tertabrak motor dulu?"tanyanya pada Pooh

Pooh menelan ludahnya
"Anda benar, saya mengingatnya"

"Jadi... Vel.... Apa dulu kau berkencan dengan muridmu sendiri?!"tanya ibu pavel dengan nada sedikit meninggi

"Euh ya...ibu itu benar, apa ada masalah?"

"Tentu saja Salah .
bagaimana bisa kau kencan dengan anak kecil"ujar ibu pavel sambil memukul ringan lengan Pavel

"Aw ... Ibu.. dia bukan anak kecil , buktinya dia bisa menghamiliku"

"Kauu ini"ibu pavel kembali memukulnya

"Aww!"ringis Pavel kesakitan

Pooh tersenyum kaku, dia tidak tahu harus berbuat apa, hanya bisa terdiam membiarkan ibu mertuanya menyelesaikan perkataannya

"Hhh... Apa saat itu kau berhasil ujian?"tanyanya lagi pada Pooh

"Yah aku berhasil walau sedikit terlambat"jawab Pooh ragu

"Syukurlah,itu artinya kau bisa lulus dan kuliah bukan?"

"Tentu saja, aku juga sudah lulus Kuliah dan bekerja"

"Owh sudah bekerja?bagus sekali, apa pekerjaan mu?"

"Kau akan terkejut mendengarnya!"sergah Pavel

"Pavel sebaiknya kau bawa tin membeli makanan, dia tampak lapar karena terus mengemut jarinya "ujar sang ibu,

Pavel mendengus kesal lalu memangku anaknya dan pergi darisana.

"Lanjutkan lagi nak, kau bekerja dimana?"

"Di sebuah perusahaan"

"Magang?pegawai biasa atau ..."

"Euh asisten direktur"

"Ouh sebagai asisten, itu artinya pekerjaanmu tidak biasa , bagus! Kau bisa menghidupi anak dan cucuku dengan gaji itu"

"Ahh ya... Tentu aku akan berusaha "

"Yahh teruslah berusaha sampai kau punya rumah dan mobil lalu tabungan besar agar Pavel tak perlu lagi bekerja "

"Aku juga berencana seperti itu, dulu dia sangat tidak suka menjadi pesohor"ucap pooh

Ibu pavel terdiam lalu membuang nafas nya
"Hm mungkin karena aku, dulu aku mengalami skandal di agensi lamaku , mungkin dia merasa malu atas diriku. Jadi dia membenci profesi itu. Tapi melihat bagaimana dia bekerja Sekarang aku rasa dia justru menikmatinya "

"Benarkah?"

"Yahh... Dia tampak bahagia saat bisa mendapatkan peran kedua, aku harap dia bisa meraih tujuannya dan kebahagiaan nya"

"Jika dia suka maka aku tidak bisa membuat dia berhenti "

"Ya tentu. Jangan menyuruhnya, atau kau akan membuat dia sedih "

Mereka terdiam sesaat, ibu Pavel menyesal air hangatnya, Pooh tampak ragu menatapnya

"Jadii... Apa kau merestui kami?"tanya Pooh

You Are My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang