Chapter 9

2.4K 160 1
                                    

Hidup tidak akan indah jika tidak di awali dengan MASALAH

Pukul setengah dua belas yang lalu haechan sudah bergegas menuju tempat kerja, masih dengan shift siang haechan memakai pakaian asal asalan karena memang sedikit terlambat karena mengantar pesanan.

“tuhan! kapan haechan bisa beli rumah?”

haechan berceloteh sepanjang jalan, ia melajukan motornya sedikit kencang karena memang harus cepat menuju tempat kerja.

Sret!

BRAK!

Sebuah mobil menyerempet sisi kiri motor haechan hingga terpental ke pinggir jalan, haechan mendudukkan tubuhnya yang tadi tersungkur ke aspal.

“shhht”

haechan melepaskan helmnya, ia mendongak melihat mobil yang tadi menyerempet dirinya kini melaju kencang begitu saja.

“bajingan!” pekik haechan

bajunya kotor, motornya beret, dan daat haechan pastikan kalo kaki jenjangnya yang tertutup jeans ketat itu pasti luka parah. dapat ia rasakan nyeri di lutut hingga kakinya saat meluruskan kedua kakinya.

“ini ga ada yang mau nolong gue?”

haechan melirik sekitar yang memang cuma mobil motor yang lewat, ia menghela nafas pelan kemudian berusaha bangkit dan menegakkan motornya di pinggir jalan.

haechan melihat minimarket kecil di seberang jalan dan toilet umum di sebelahnya, tanpa ba-bi-bu haechan langsung pergi ke sana untuk mengecek luka lukanya.

“plaster dua mbak” ucap haechan pada penjaga minimarket.

“ini kak”

“makasih”

haechan berjalan sedikit kesusahan menuju toilet di sebelah minimarket, ia memasuki salah satu bilik toilet tersebut dan menguncinya dari dalam.
haechan mendudukkan tubuhnya di kloset kemudian meluruskan kedua kakinya.

“hadeh telat ini gue, shhh sakit banget”

haechan melepaskan celananya secara perlahan sebab luka di kakinya sedikit menempel dengan jeans celananya.

“oh god! s-sakit bangett”

mata haechan berkaca kaca saat melihat kakinya, haechan sebenarnya biasa luka seperti ini karena jatuh dari motor tapi saat melihat darah ia merasa sekujur tubuhnya sakit.
dengan telaten ia membersihkan darah di kakinya dan menutupi lukanya dengan plaster di bagian lukanya.

“ini gue gimana kerjanya? celana jeans ini kan ketak sakit luka gue! tapi ga mungkin pergi kerja celana pendek gini?”

haechan meraih ponselnya untuk menghubungi rekan kerjanya di minimarket.

rio

kak
haechan izin ga kerja, ya?
haechan kecelakaan
gimana ya? nanti ga ada yang jaga kasir

ya ampun dek!
dimana kecelakaannya?
parah ga?

ga kok kak
cuma di serempet
kaki gue luka luka tapi besok sembuh kok

yaudah
nanti gue jaga kasir hari ini full

lah kak?
tapi kan lo shift pagi aja
gue makan gaji buta dong

udah gampang itu mah
lo ke klinik sana obatin luka lo

iya kak makasih

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang