Mark dan haechan kini duduk di kursi di mana seberang sana memperlihatkan permainan dan wahana, sebenarnya haechan lah yang fokus memakan es cream dan sesekali melihat permainan di depan sana.
sedangkan Mark menatap ke samping lebih tepatnya menatap haechan dengan senyuman manisnya dalam batin Mark, haechan itu sempurna dari wajahnya yang cantik, suaranya yang lembut, sikapnya yang dewasa semua itu Mark suka.
“haechan”
“ugh?”
“lo pernah pacaran ga?”
haechan melirik sekilas kemudian menggelengkan kepalanya, “ga pernah”
“kenapa ga pernah? lo cantik masa ga ada cewek atau cowok yang nembak lo?” tanya Mark penasaran
haechan masih sibuk menyuapkan sesendok es cream dalam mulutnya sembari mendengarkan pertanyaan Mark.
“ga ada, kak! lagian siapa yang mau sama orang miskin?”
“hei, don't do that haechan. gue yakin banyak kok yang suka sama lo, cuma mungkin mereka mendam perasaannya” ucap Mark dengan lembut.
haechan terkekeh pelan, kemudian mengangguk. sebenarnya ia sudah terbiasa mendengar pertanyaan hal semacam itu dari beberapa orang yang bertanya kenapa ia belum punya kekasih? dan haechan hanya mengatakan fakta kalo mana ada laki laki atau perempuan yang mau sama orang miskin? of course ga ada.
“lo sendiri kak? udah punya cowok or cewek?”
Mark menggeleng pelan, “ga ada”
“masa sih? orang seganteng kakak ga ada pacar? bohong!”
“really? I am handsome?”
“iyaa, lo ganteng kak”
shit! Mark menahan senyumnya mendengar pujian dari haechan, oh lihatlah wajah haechan nampak biasa saja setelah memuji Mark.
“ah, seneng banget di puji ganteng sama si cantik” goda Mark
haechan melirik sekilas kemudian terkekeh pelan. “siapa cantik?”
“you”
Haechan diam sejenak kala Mark menatap dirinya dalam, lihatlah mata Mark tidak bisa berbohong ia mata dalam mata haechan bibirnya terukir senyum kecil.
“your fucking pretty, darl”
deg
Haechan menatap wajah Mark yang kini mendekatkan wajahnya pada haechan, entah darimana gerakan itu datang haechan juga kini mendekatkan wajahnya pada Mark kemudian saat nafas itu terasa di bibir haechan, haechan langsung memejamkan matanya dan benar saja bibir Mark mencium bibir haechan.
cup
satu tangan Mark beralih memegang kursi belakang haechan dan satu tangan haechan memegang pundak Mark pelan.
“eunggh”
suara kecipak terdengar, awalnya haechan diam tapi ia terlena kala bibir Mark menyesap bibir bawahnya sembari mengulum dan menghisap bibirnya jadilah ia membalas ciuman tersebut.
haechan mendongak sedikit kesusahan sebab kini Mark menciumnya sedikit tergesa-gesa, ia meremat pundak mark sedikit kuat hingga—sret!
“akh!”
ciuman itu terlepas saat tidak sengaja Mark menyenggol es cream di tangan haechan hingga terjatuh dan menciprat baju haechan.
“ah! m-maaf haechan gue ga sengaja”
“eum i-iya”
suasana canggung, haechan mengusap usap kaosnya yang terkena es cream lumayan banyak. Mark langsung mengambil es cream yang terjatuh dan memasukkannya kedalam kotak sampah.