Chapter 22

1.6K 102 3
                                    

Haechan mendesah kecewa saat dokter mengatakan bahwa dirinya hanya sakit biasa, ada beberapa pasien yang mengalami mual dan tidak bernafsu makan saat sakit, atau bisa dibilang masuk angin.

Sudah 5 bulan pernikahan dari putra sulung keluarga Jung. Kini pernikahan putra kedua dari keluarga Jung yaitu Jeno dan Jaemin, hari ini pernikahan mereka diadakan di sebuah hotel milik Mark sendiri.

“Selamat ya, jaem. Semoga kalian bahagia”

“Makasih chan, akhirnya kita iparan deh”

Haechan tertawa kecil mendengar ucapan Jaemin, ada rasa senang dan ada rasa sedih kala mendengarnya. Haechan dan Jaemin bahkan sangat berbeda, Jaemin terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang sedangkan ia hanya dari keluarga sederhana meski berkecukupan.

“Selamat ya, nana. Akhirnya jadi mantu mama! Pacaran udah 5 tahun akhirnya di nikahin Jeno.” Ucap Gina mama Mark dan jeno.

“Iya ma, nana seneng banget!”

“Cepet kasih cucu mama, ya?”

“Nana usahain, ma.”

Haechan berjalan meninggalkan pelaminan itu, ia berjalan ke arah meja dimana ada Mark dan Chenle yang sedang menikmati makanan ringan disana. Haechan duduk di samping Mark, Mark meraih jemari Haechan kemudian ia genggam dengan lembut.

“Ada apa, hm?”

“Ga ada apa apa kok.”

“Mark!”

Seseorang menghampiri tempat duduk mereka, Mark menyambut baik kedatangan perempuan seumur mamanya itu.

“Apa kabar, Mark?”

“Baik mbak, mbak sendiri kabarnya gimana?”

“Baik kok, gimana? Udah ngisi belum istrinya? Katanya istri kamu itu keturunan male pregnant? Berarti bisa hamil dong”

Haechan mengeratkan genggamannya, “Belum mbak”

“Perasaan udah 7 bulan pernikahan kalian kenapa belum hamil? Malu loh kalo nanti keduluan sama menantu kedua jung.” cibirnya

Mendengar hal itu membuat Mark emosi, rahangnya mengeras. Ia tidak suka jika ada orang asing yang ikut campur atau mencibir tentang keluarganya.

“Saya tidak peduli juga, kalo pun adik saya dikasih keturunan pertama saya akan bahagia dan itu keberuntungan nya.”

“oh berarti kalian ga beruntung” gumam perempuan itu dapat Mark dengar.

“Mbak—

“Mark, udah..” potong Haechan cepat.

“Ayo kita pulang”

“acara belum selesai, Mark.”

“Kamu mau disini atau ikut denganku?”

“Aku ikut kamu.”

Mark menggandeng tangan Haechan dan Haechan menggandeng tangan Chenle, mereka pergi meninggalkan hotel mereka padahal acara belum selesai.

Keluarga jung

Mama
@Mark
@you
Kalian kenapa tadi pulang?
Acara belum selesai!

Mark
Ada acara mendadak ma

Mama
Kalo ada kerjaan bukan berarti haechan ikut kan?
Jaemin mencarinya, ia sekarang harusnya membantu nana!

Maaf ma
Haechan ga tau kalo nana butuh aku

Mark
Haechan, tidak perlu meminta maaf.
Ma, aku tidak akan biarkan istriku di sana dengan orang orang yang akan membicarakan hal buruk padanya.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang