"Astaga, coba lihat ini..."
Ilay menjatuhkan kedua lututnya, hanya satu langkah di depan Taeui. Menempatkan telapak tangan di kedua sisi wajah pemuda itu yang memerah, penuh dengan noda basah.
"...sayangku menangis seperti anak kecil, eung?"
Ilay lantas membawa tubuh Taeui mendekat pada pelukannya yang hangat. Mengecup kulit pelipis sang pujaan hati, bonus satu kecupan lagi di bagian pipi.
"Ilay, eungh..."
"Kau akan terluka jika terus menyentuhnya seperti itu, sayangku."
"T-tapi, di dalam sini rasanya, eung, di sini sakit sekali, Ilay, aku takut, aku tidak suka, rasanya aneh, hic..."
"Ya, aku tahu, aku tahu bagaimana rasanya itu, jadi jangan menangis lagi, anak baik..."
Ilay mengangkat tubuh Taeui. Membuat kedua kaki pemuda itu melingkar di pinggangnya lantas membawanya pergi ke tempat tidur.
"...berhentilah menangis, cantik, eung?"
"Tidak, ini aneh, aku tidak suka...huuu."
"Ya, sayang, aku akan membantumu di sini..."
"Ngh, I-Ilay...."
"Hanya membuatnya seperti ini sebentar..." Ilay menahan kedua kaki Taeui di atas bahu, membuat rendah sebagian tubuhnya untuk sedikit lebih dekat di bawah.
"....ya, itu benar, anak baik, kau bisa melakukannya."
"I-Ilay, jangan, jangan di sana...ahh!"
Suck, lick.
"Ini sakit, Ilay, rasanya...ahh, kkeut!"
Taeui mengangkat wajahnya tinggi-tinggi, meremas setiap helai rambut di kepala Ilay tatkala pria itu mengulum batang penisnya.
"...eungh, Ilay, Ilay!"
Menjilatnya dengan sangat santun dari atas sampai ke bagian paling bawah.
"Ahh!"
Tidak ada pengecualian. Ilay menyesapnya sampai ke tenggorokan. Melumat batang penis pemuda itu, mengocoknya di mulut.
"Ahh, haaa, kkeut!"
Tubuh Taeui bergetar, sesuatu di dalam dirinya seolah sedang sekarat. Kepalanya sakit, Taeui tidak bisa memikirkan apa pun sampai seluruh cairan cintanya keluar, tepat di wajah Ilay, meleleh begitu saja sampai ke bagian dagu.
Splurt!
"Haaa...."
Ilay menelan semuanya sampai habis. Naik ke atas tubuh Taeui, memandang pemuda itu dengan ekspresi wajah penuh kasih sayang.
"Kau akan baik-baik saja sekarang, jadi jangan menangis lagi ya, kau sungguh anak yang baik, berhentilah menangis, cantik, eung?"
Taeui menempatkan separuh wajahnya di telapak tangan Ilay.
"Ilay, ini, ini...enak." Katanya, seraya menatap wajah Ilay, penuh kesan memohon. Bola mata berwarna kuning senja itu memancarkan banyak sekali pesona dominan yang sulit untuk diatasi. Aroma hujan terhirup begitu pekat di indera penciuman, bahkan di seluruh penjuru ruangan.
"...lebih dari ini, aku mau lebih dari ini, eungh..."
Melihat bagaimana Taeui benar-benar membutuhkannya pada saat itu, membuat Ilay tidak bisa mengatakan apa pun.
"A-aku mau ini..." Dengan banyak sekali perasaan berdebar, jemari tangannya terulur, melepas ikat pinggang Ilay lantas menarik turun ritsleting celananya ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui
FanficSatu-satunya berkah bagi Taeui adalah dilahirkan ke dunia ini sebagai Beta. Akibat kejadian di masa lalu, Taeui juga memiliki kebencian yang sangat ekstrim terhadap Alpha. Terlebih, Alpha dominan. Taeui menjalani kehidupan yang biasa, sampai pada su...