Itu disimpan dalam bentuk ZIP, lantas seseorang membuatnya terkunci, di sebuah jaringan komputer tanpa kode akses.
"Kecelakaan ringan, patah tulang rahang."
Seseorang yang dimaksud, memiliki luka bakar di salah satu lengannya.
"Aku belum menemukan pengacara."
"Lupakanlah, Shane sudah mengurusnya untukku."
"Sungguh anak baik yang tahu bagaimana cara membalas budi."
"Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh sebuah Droid."
"Lalu, bagaimana laboratorium barumu?"
"Semua sudah selesai, menjadi satu dalam sistem, dan itu tidak bisa dipulihkan lagi untuk selamanya."
"Apa yang akan dilakukan untuk langkah pertama?"
"Lawry menyimpan banyak sekali embrio sejak dimulainya masa kepunahan. Aku berencana untuk mengerjakan sisanya. Menciptakan spesies manusia baru yang cerdas, tanpa cacat."
"Lalu bagaimana dengan bocah itu?"
"Senjata manusia jenis langka, tentu saja."
Crash.
"Shit..."
Ilay terperanjat, ditarik secara paksa dari sesuatu yang hampir tidak pernah berakhir; ibarat sebuah labirin tanpa jalan keluar.
"....haa."
Panting, panting.
Jantungnya seperti menyempit. Dadanya sangat sesak, seolah-olah itu adalah fase pertama sebelum kematian. Ilay membuka kedua matanya dalam balutan udara penuh kesan nestapa. Berusaha mencari-cari oksigen sebanyak mungkin sampai saat di mana, tangan-tangan milik seseorang menyentuh kedua sisi wajahnya dengan lembut.
"Ilay....
Aroma gurih rumput laut menyeruak, membuat perpaduan lembayung di seluruh penjuru ruangan.
"...bernapaslah, perlahan."
Membawa kesan teduh untuk sang dominan, membuatnya tenggelam dalam cahaya netra berwarna hijau zamrud.
"Taeui..."
"Ya, Ilay, ini Taeui..."
Tentu saja, itu adalah kekasihnya. Pemuda paling manusiawi, dengan kedua telapak tangan lembut yang terus membelai wajahnya, penuh cinta kasih, bernama Jeong Taeui.
"...tidak apa-apa, kau akan baik-baik saja sekarang, bernapaslah perlahan, eung?"
Tubuh tanpa busana mereka berdua, masih berada di atas tempat tidur. Memeluk satu sama lain, setidaknya setelah menemui rasa letih dari madu cinta mereka di jam empat pagi.
"Maaf, sayang..."
Ilay melirik jam dinding, meremas pergelangan tangan kekasihnya dalam sejuta hening.
"...apa aku menyakitimu?"
"Itu tidak benar..."
Usapan demi usapan ibu jari tangan kecil Taeui, membawa banyak sekali perasaan nyaman di hati Ilay.
"...kau baru saja bermimpi buruk."
Menyapu peluh di setiap pori-pori kulit, tanpa pernah berhenti menatap wajah lelaki di depannya begitu detail. Taeui sungguh ingin tahu, seburuk apa mimpinya itu?
••••
"Karena ini akhir pekan, aku tidak akan pulang lebih awal...."
Taeui bicara pada Ilay ketika mereka berdua sudah duduk berhadapan, menyantap beberapa menu sarapan di atas meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui
FanfictionSatu-satunya berkah bagi Taeui adalah dilahirkan ke dunia ini sebagai Beta. Akibat kejadian di masa lalu, Taeui juga memiliki kebencian yang sangat ekstrim terhadap Alpha. Terlebih, Alpha dominan. Taeui menjalani kehidupan yang biasa, sampai pada su...