Bagian 20 : Beta Heat.

1K 96 5
                                    

"Maaf, aku jadi harus membuat kalian semua bekerja keras di sepanjang hari." Kata Taeui. Pemuda itu meremas pergelangan tangan kedua temannya dengan penuh rasa tak enak hati.

"...setelah ini, aku berjanji akan membalas budi seumur hidupku, jadi tolong maafkan aku."

"Jangan banyak bicara, untuk sekarang lebih baik, kau beristirahat saja."

Ken membantu Taeui memakai selimut.

"...untuk saat ini, kau sungguh tidak terlihat sehat sama sekali, Taeui, sebenarnya ada apa denganmu, eung?"

"Entahlah, tapi sepertinya aku hanya kelelahan. Atau mungkin juga, karena cuaca ekstrim akhir-akhir ini."

Jeong Taeui tiba-tiba saja jatuh, tersungkur di depan meja kasir. Tidak sampai satu menit, setelah Taeui bermaksud mengantarkan pesanan milik seorang pelanggan.

Taeui tidak tahu apa yang sebetulnya sedang terjadi, hanya saja Taeui merasa tidak dalam kondisi terbaiknya hari ini. Taeui berasumsi jika itu hanyalah demam tinggi. Tapi pada kenyataannya, tubuhnya benar-benar seperti dibakar habis. Taeui merasa jika seluruh peredaran darah di dalam dirinya mendidih tanpa alasan. Rasa sakit luar biasa, membuat kekacauan ekstrim bahkan di bagian paling sensitif. Itu menjadi sangat-sangat basah dan terasa lengket, entah kenapa.

"Apa tidak sebaiknya, jika Taeui segera dibawa ke rumah sakit?" Tanya San, seraya terus memandang permukaan daun pintu kamar pegawai yang kala itu sudah tertutup rapat-rapat. Taeui berada di dalam sana, jadi Taeui tidak mungkin bisa mendengar percakapan mereka.

"...ada yang aneh dengan anak itu hari ini, Ken. Sekali pun samar-samar, aku masih bisa mencium aroma pheromone miliknya yang seolah ditumpahkan begitu saja."

"Itu siklus heat..." Ken menggantung kalimatnya di bagian paling akhir untuk melihat bagaimana ekspresi di wajah San.

"...aku yakin, itu adalah siklus heat."

••••

"Perihal proyek di Sinaloa tempo hari itu sudah hampir siap, setidaknya tujuh puluh persen untuk sekarang."

"Itu saja sudah cukup. Jika ada yang perlu dibahas lagi, silakan kirim laporannya lewat email. Saya mungkin akan sangat sibuk mulai minggu depan."

Ilay baru saja selesai bertemu dengan salah satu klien perusahaan. Melakukan reservasi di sebuah restoran bintang lima, membicarakan omong kosong seputar bisnis sampai rasanya mau muntah saja.

"Astaga..."

Seorang pria tua, datang dari arah yang tidak terduga.

"...apakah ini benar-benar Rick kesayangan kita semua?"

"Sial."

"Bocah, di mana salam untukku setelah sekian lama?"

"You, motherfucker."

"Baiklah, kau benar-benar bajingan itu. Jadi sekarang, bagaimana kabarmu?"

Pria tua itu terus bicara dengan penuh kasih sayang sekali pun Ilay sama sekali tidak pernah memberikan respon persahabatan.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini, Dom?"

"Urusan bisnis, tentu saja."

Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang