Bagian 37 : Enigmaku.

827 75 5
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit, Taeui datang mengunjungi Taekjoo di kantor kepolisian seperti tempo hari. Membelikan kakak laki-lakinya yang itu banyak sekali makanan enak menggunakan uang pemberian Caesar, sekaligus mentraktir semua orang di sana tanpa terkecuali seolah dirinya adalah seorang jutawan.

"Hey, bocah, kau baru saja mendapatkan uang dari undian, atau apa?"

Taekjoo menatap wajah si pelaku, yang kala itu sibuk mengunyah sebungkus kue rasa keju. Bersikap hati-hati, seolah takut sekali jika semua makanannya dicuri.

"...tsk, makanlah perlahan, Taeui, kau itu bukanlah seekor sapi."

"Ini sangat enak, kau juga harus mencobanya..." Taeui secara acak, menempatkan sepotong kecil kue keju di depan mulut Taekjoo yang hampir mengoceh ini itu.

"....ya, makanlah yang banyak, jika masih kurang banyak, aku akan membelikan lebih banyak lagi makanan enak untukmu."

"Aku tidak begitu suka makanan manis, kau juga tahu."

"Setidaknya, semua manusia di dunia ini membutuhkan sesuatu yang manis demi keberlangsungan hidupnya."

"Omong kosong sialan itu."

"Aku serius, kau bahkan tidak pernah mau mendengarkanku."

"Apa maksudnya?" Taekjoo membuang napas, sedikit mengusap bekas makanan di salah satu sudut bibir Taeui yang merekah.

"....aku selalu mendengarkanmu, kau saja yang tidak pernah melihatku."

"Kapan aku tidak melihatmu?"

Kapan itu? Entahlah, Taekjoo bahkan tidak bisa menghitung tentang berapa banyak waktu yang sudah dihabiskannya untuk terus jatuh hati kepada bocah ini tanpa seorang pun tahu.

"Lupakan, makanlah saja dengan perlahan."

Tapi bagaimana pun, bukan sesuatu yang salah, jika saja pada suatu hari di masa depan, Taeui mungkin bisa melihatnya sendiri. Semua perasaan cinta, semua yang Taekjoo punya untuknya.

"...omong-omong, ke mana lagi kau akan pergi setelah ini?"

"Eung, ya, aku akan langsung pulang ke rumah, tentu saja."

Berbicara tentang pulang ke rumah, Ilay bahkan tidak pernah membalas pesan-pesannya. Bahkan setelah mereka berdua berpisah di sepanjang hari, apakah kekasih sialannya itu mengalami amnesia?

"...benar-benar tidak seperti biasanya."

"Maksudnya?"

"Ah, tidak, aku hanya sedang berbicara terhadap diriku sendiri."

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Eung, tidak ada."

Tapi kenapa Taeui tidak pernah berhenti untuk selalu melihat layar ponselnya? Itu tidak pernah biasa, rasanya seperti, Taeui sedang menunggu seseorang.

"Taeui, apa yang salah di sini?"

"Ya?"

"Entahlah, aku hanya merasa seperti kau sedang menyembunyikan sesuatu."

"A-ah, itu..."

"Jika ada bajingan yang mengganggumu, katakanlah padaku, aku akan langsung menginjak lehernya sampai mati untukmu."

"Ah, ya, soal itu, eung, itu sama sekali tidak ada. Aku, aku sungguh baik-baik saja, hanya sepertinya, aku sering merasa sakit di kepala."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya kurang tidur, itu saja."

"Dasar anak nakal ini, aku bahkan sudah sering sekali mengatakannya padamu untuk tidur dengan baik, kenapa kau masih saja tidak mau melakukannya?"

Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang