Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui

Bagian 38 : Menderita Bahkan Di Dalam Tidurnya.

"Maaf, sayang, aku tahu itu akan menjadi sangat merepotkan."

Ilay menemui Taeui di area basemen perusahaan, ketika pemuda ituㅡsecara acak meminjam kekuatan super milik Dewa Thor yang agung, menempuh perjalanan kurang dari tiga puluh menit untuk bisa sampai di sini dengan tujuan, mengantarkan beberapa berkas penting milik Ilay.

"...naiklah ke atas, aku sudah memesan banyak sekali makanan manis kesukaanmu, jadi tunggulah sebentar di ruangan kerjaku. Aku akan segera menyelesaikan rapat sialan ini tidak sampai sepuluh menit, lalu kembali, sayangku."

"Ah, ya, terima kasih banyak, tapi omong-omong, rapat macam apa yang hanya menghabiskan waktu dalam sepuluh menit itu, Pak Direktur?"

"Entahlah, aku tidak peduli apa pun itu."

"Wah, anda ini sungguh bajingan sialan, Pak Direktur, saran saya, sebaiknya anda bekerja dengan lebih serius lagi, Pak Direktur. Jangan sampai anda kehilangan banyak proyek mahal hanya karena anda sangat pemalas, Pak Direktur."

"Kenapa aku harus melakukannya?"

"Karena anda akan terlihat jauh lebih seksi jika melakukannya, begitulah menurut seseorang yang menjadi pacar anda, Pak Direktur."

"Tsk, sialan, Taeui..."

Ilay tiba-tiba meremas belahan bokong pemuda itu. Membuang mantel, menyisakan hanya sepotong kaos lengan pendek yang membungkus tubuhnya sedikit longgar.

"....menggodaku seperti itu, kau sungguh tidak pernah berubah, sayangku."

"Bajingan, apakah kau bahkan berpikir jika aku ini benar-benar pahlawan super? Power Rangers?"

Smooch, smooch, kiss.

"...dan berhentilah menyentuh saya seperti itu, Pak Direktur, anda ini sungguh kampret cabul."

Ilay menggigit kulit pipinya, mengecup perlahan di beberapa titik sensual, sampai sedikit lebih rendah di belahan dada. Aroma tubuh Taeui sungguh membuat Ilay gila sampai ingin mati. Hampir tidak ada yang bisa Ilay pikirkan selain keinginan untuk membuatnya menangis di atas permukaan tempat tidur setiap hari.

Smooch, smooch.

"...Ilay, berhenti."

"Aku ingin mengisapnya, Taeui."

"Bajingan ini...."

Seolah penolakan tidak diperbolehkan di sini, jadi apa yang harus dilakukan Jeong Taeui? 

"...hey, hey, berhenti, sialan, apa kau sudah gila?"

Smooch, rub, rub.

Ilay melipat kedua kakinya. Melepas kancing celana Taeui sampai melewati bagian lutut.

"...dasar bajingan, Ilay!"

Batang penis pemuda itu terlihat begitu lucu, memiliki tekstur luar biasa lembut seperti beledu, berwarna merah jambu.

"Kau tidak pernah tahu, bagaimana aku selalu ingin mengisapmu sampai itu meleleh di dalam mulutku seperti permen susu."

"Hey, serius, di mana kau sudah menjatuhkan otakmu?"

Smack.

Taeui memukul mulut bajingan sialan itu menggunakan sepatu.

"....berhenti sekarang, brengsek, nghh!"

Taeui merasakan sensasi memabukkan ketika Ilay menggosok seluruh wajahnya di selangkangan. Menjilat kulit penisnya, bergerak naik turun sampai pola kecil di bagian paling atas.

Lick, lick, slurph.

"Ingatlah, Taeui, ini juga milikku. Jadi tidak ada siapa pun yang boleh menyentuhnya selain aku."