Bagian 8 : Aku Membutuhkanmu.

1.2K 149 13
                                    

"Jadi ini rumahmu?"

"Apakah ada rumah palsu?"

Taeui memandang antusias, penuh kesan berapi-api, terhadap bangunan megah di depannya. Rolls Royce Ilay kala itu melaju perlahan, memasuki garasi besar di bagian paling belakang.

"Wah, benar-benar mengacaukan mataku."

"Apakah itu berarti, kau tidak menyukainya?"

"Kenapa juga aku harus tidak menyukainya?"

"Aku hanya berpikir, kau tidak menyukainya."

"Jadi berhentilah berpikir, karena menurutku sangat keren, Ilay. Aku tidak pernah melihat tempat seperti ini di mana pun selama aku hidup."

"Kalau begitu, baguslah, sesuai harapanku."

"Apa harapanmu?"

"Berhubungan seks denganmu."

Ah, sialan, Taeui hampir lupa bagaimana otak bajingan ini bekerja.

"Tapi omong-omong, Ilay, kenapa kau menjemputku? Aku juga tidak ingat jika aku memberitahumu tentang kafe itu. Lalu tiba-tiba sekarang, kau membawaku pulang ke rumahmu. Aku sungguh tidak mengerti semua itu. Apa mungkin, kau ada urusan denganku?"

"Apa ada yang salah jika aku ingin menghabiskan waktu dengan kekasihku?"

"Siapa kekasihmu?"

"Seseorang yang sekarang sedang duduk di sampingku."

"Aku bukan kekasihmu."

"Kalau begitu, jadilah kekasihku."

"Kampret sialan ini benar-benar..."

"Aku tampan, kau sudah tahu."

"Terserah saja, aku sudah sangat lelah bicara denganmu."

"Kita bahkan belum melakukannya. Jadi bagaimana bisa kau sudah lelah?"

"Melakukannya?"

"Bercinta, tentu saja."

"Dasar gila."

Taeui mengalihkan perhatiannya sejenak, memandang beberapa pria besar berbadan tegap. Selain itu, ada banyak sekali koleksi mobil mewah dengan berbagai merek tersohor di dunia. Sejenis Lamborghini Veneno berwarna emas, The Yellow Porsche 918 Spyder, White Zenvo ST1, beserta beberapa unit Lykan Hypersport. Sialan, Taeui hampir mati memikirkan tentang berapa banyak angka kekayaan pria di sisinya sekarang.

"Kau mau ikut masuk ke dalam, atau kutinggal?"

Ilay berbisik di depan wajah Taeui. Pria itu sudah turun dari mobil, entah sejak kapan. Berjalan memutar untuk membuka pintu di mana Taeui masih duduk melamun, memandang bodoh pada setiap barisan mobil mewah di garasi itu tanpa berkedip.

"Eung, aku ikut."

Ilay berjalan mendahului Taeui. Taeui yang merasa begitu takut untuk tersesat, mencoba berlari, menyamakan langkahnya dengan Ilay sampai mereka berdua masuk ke dalam sebuah lift.

Kegilaan hidup seorang pangeran dalam lukisan belum berhenti sampai di sana. Bahkan Taeui kembali harus menerima kenyataan di mana sekarang, terdapat satu koridor panjang dengan keramik bening mempesona tanpa sedikit pun noda.

Di kanan kiri, terdapat pemandangan sejuk dari taman-taman bunga yang cantik. Taeui lalu tersenyum tanpa sadar. Menarik lengan Ilay, membuat pria itu memandangnya sejenak.

"Di sana sangat bagus, eung, bolehkah aku pergi melihat-lihat?"

Taeui bergegas pergi tanpa menunggu persetujuan Ilay. Tapi yang pasti, Ilay bahkan tidak pernah terlihat keberatan dengan permintaan sederhana Taeui. Wajah Taeui berbinar lembut di bawah pantulan cahaya redup. Bunga-bunga cantik dengan kelopak berwarna warni yang seharusnya indah, menjadi tersakiti harga dirinya karena pemuda itu sudah merebut tahtanya.

Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang