Bagian 25 : Kau Bisa Mengandalkanku, Cantik.

730 79 17
                                    

Dari : Sayangku Yang Cantik.

[Ilay, apa yang sedang kau lakukan?]
[Apakah kau sedang sibuk?]

Jeong Taeui mengirim pesan, kurang dari sepuluh menit setelah Ilay sampai di ruangannya.

Kepada : Sayangku Yang Cantik.

[Aku baru saja kembali dari luar, menemui salah seorang klien perusahaan.]
[Kenapa?]
[Apa yang sedang kau inginkan, cantik?]

Pesan balasan terkirim.

Dari : Sayangku Yang Cantik.

[Ah, baiklah.]
[Kau pasti merasa sangat lelah.]
[Eung, sebetulnya aku ingin pergi keluar sebentar untuk membeli tepung roti.]
[Aku melihat beberapa resep makanan lalu tiba-tiba saja, berpikir untuk membuat beberapa kudapan, tapi aku tidak punya tepung roti.]

Ilay tersenyum cerah saat membacanya, laki-laki itu langsung melakukan panggilan keluar. Tidak butuh waktu lama untuk Taeui mengangkatnya.

"Ya?"

"Tunggulah sebentar, aku akan segera pulang sekarang."

"Kenapa kau harus pulang sekarang?"

"Aku akan pulang sebentar untuk menjemputmu, setelah itu kita bisa pergi bersama-sama, membeli tepung roti."

"Ah, apakah itu tidak masalah? Bahkan, masih terlalu awal, aku sudah mengganggumu bekerja?"

"Tidak sama sekali. Aku tidak memiliki pekerjaan di kantor untuk hari ini jadi, aku bisa pulang lebih awal."

"Benarkah?"

"Bersiap-siaplah, aku akan menjemputmu."

"Eung, baiklah."

Laki-laki itu langsung bergegas, tidak mau membuat pemuda kesayangannya menunggu lama.

"Maaf, apakah sayangku menunggu terlalu lama?"

Taeui sudah duduk di lobby apartemen, sesampainya Ilay di sana. Mengenakan pakaian seadanya, tanpa pernah melupakan kesan manis yang membekas di hati Ilay selamanya.

"Ah, tidak, aku baru saja di sini."

Setelah Taeui duduk di sampingnya, Ilay tancap gas. Membawa mobil mereka pergi menuju sebuah gedung perbelanjaan paling besar di pusat kota.

"Kenapa tidak membeli tepung roti di supermarket yang biasa saja, brengsek?

"Di sini bahkan lebih lengkap. Aku juga sepertinya perlu membeli beberapa setelan kemeja dan juga sepatu baru."

"Tsk, baiklah kalau begitu..."

"Di mana tanganmu?"

Ilay menggenggam satu telapak tangan Taeui saat mereka berdua turun dari mobil. Berjalan berdampingan, memasuki gedung dari lobby selatan.

"Tempat ini besar sekali, kau tahu?"

"Tidak lebih besar dari batang penisku."

Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang