Bagian 15 : Cerita Tentang Seorang Pembunuh.

723 100 3
                                    

Setting waktu kembali di awal musim gugur, pada tahun 2023.

Itu di masa sekarang, Meksiko. Ketika Ilay melarikan diri jauh dari pusat peradaban modern manusia, lelaki itu berkendara dengan mobilnya, hampir tujuh jam dari kota, melewati rute paling rahasia.

"Kupikir, seseorang benar-benar sudah berhasil melemparkan sebuah batu tepat di wajahnya sampai mati..."

Seorang wanita, dengan suara sedikit dibuat tak punya sopan santun, berbicara dari balik lemari pendingin. Ilay baru saja menaruh bokongnya di kursi, memandang banyak sekali makanan enak di atas meja yang sudah tersaji.

"...sehingga puteraku yang ini, menjadi tidak bisa pulang lagi ke pelukan kami."

Wanita berambut panjang bergelombang, dengan wajah yang sangat cantik. Memiliki banyak sekali daya tarik, bahkan di usia hampir lima puluh. Ilay tidak lupa kapan mereka bertemu untuk terakhir kalinya, hanya saja, wanita ini benar-benar tidak pernah menua.

"Di mana bajingan tua itu?"

"Bajingan tua itu adalah pamanmu, sayangku."

"Ya, jadi di mana Sebastian?"

Wanita dengan senyuman yang sangat cerah itu berjalan menghampirinya. Mengecup kening Ilay, dengan belaian lembut dari dua telapak tangannya di ujung kepala.

"Pertama-tama, selamat datang lagi di rumah, Rick."

Ilay melirik pada banyak sekali piring kosong. Ilay baru saja tiba di Meksiko pada jam makan siang kala itu.

"Apa yang sedang Ia lakukan?"

"Kau sudah sangat tahu bagaimana pria itu. Sekali pun Miguel bersedia mengurus semuanya, Bas sama sekali tidak pernah setuju."

"Kau sungguh bernasib buruk karena menikah dengan pria tidak tahu diri seperti bajingan itu, Eve."

"Sebenarnya, Bas sangat tahu diri, mengingat puteranya yang ini lebih memilih untuk hidup menjadi orang asing di Italy."

"Ya, terserahlah."

"Berhenti mencibir, Rick. Kau membuat semua makanan ini menjadi tidak berkah."

Wanita itu tertawa kecil, membelai sisi wajah Ilay sebelum pada akhirnya mereka melakukan ritual doa sebelum makan.

"...omong-omong, kau terlihat berbeda sekarang. Itu seperti kau benar-benar hidup. Apakah banyak hal baik terjadi setelah kau memutuskan untuk berhenti?"

"Tidak banyak yang terjadi..."

Itu adalah sebagian kecil rahasia tentang diri Ilay yang lain.

"...bagaimana pun, aku diciptakan hanya untuk melihat orang mati."

Ilay terkadang tidak bisa mengerti tentang bagaimana hal-hal baik terjadi di dalam hidup seseorang, bahkan di saat kepala mereka terbelah menjadi potongan-potongan kecil, tidak pernah ada semua omong kosong itu, kecuali membuat kenyang perut babi.

"...Eve, aku harus pergi menemui Sebastian sekarang."

"Pergilah, nikmati waktumu."

Eve mengusap punggung Ilay yang pada saat itu sudah bergegas, untuk melangkah perlahan mendekati sebuah Altar. Berdoa demi banyak sekali hal baik, lantas pergi meninggalkan rumah mengendarai sebuah sepeda motor, membelah jalanan beraspal yang sedikit rusak ke arah barat.

Semua orang dalam kode etik menyebutnya La Valle Muerto atau lembah mati. Wilayah mutlak di pesisir Pasifik Meksiko, berjarak kurang lebih tiga ratus kilometer, dari barat laut Acapulco.

Across The Sky Beside You // Ilay x Taeui Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang